Mohon tunggu...
Pujia Khoirunisa
Pujia Khoirunisa Mohon Tunggu... Newbie Blogger - Law Student âš–

hiduplah seperti Larry!1!1

Selanjutnya

Tutup

Gadget

The Power of TikTok: Menjadi Primadona di Tengah Pandemi Corona

26 Desember 2020   08:57 Diperbarui: 6 Maret 2021   23:19 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo TikTok (sumber: everything-pr.com)

Sejak jumlah penyebaran virus corona bertambah signifikan dan berkelanjutan secara global, WHO (World Health Organization atau Badan Kesehatan Dunia) secara resmi mendeklarasikan virus corona (COVID-19) sebagai pandemi global pada tanggal 9 Maret 2020. Secara bersamaan, beberapa Negara melakukan lockdown yang memaksa masyarakat untuk berdiam diri di rumah dan menjaga jarak. Kondisi tersebut merupakan sesuatu yang baru dan mampu menimbulkan rasa sangat bosan khususnya bagi para remaja milenial.

Generasi milenial atau generasi kelahiran tahun 1980 sampai 2000 adalah generasi yang selalu dikaitkan dengan teknologi yang serba digital dan modern. Sejalan dengan karakteristiknya, dalam menjaga agar suasana tetap ceria, milenial memanfaatkan internet guna terus terhubung dengan dunia luar. Tentu, internet menjadi solusi terbaik ditengah situasi serba terisolasi oleh larangan serta batasan. Internet membawa milenial terlibat aktif di berbagai macam platform dan salah satunya TikTok yang laris manis di tengah pandemi.

Dilansir dari wikipedia.com (25/12/20), TikTok adalah sebuah jaringan sosial dan platform video musik asal Tiongkok. Meski aplikasi TikTok pernah diblokir pada 2018 lalu oleh Kemenkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) setelah dilakukan pemantauan dan menerima sebanyak 2.853 laporan berisi keluhan karena banyak sekali konten negatif yang meresahkan, tetapi TikTok mampu mempertahankan eksistensinya sampai detik ini dengan belajar dari kesalahan dan berkomitmen membuat berbagai perubahan termasuk menghapus konten negatif, membuka kantor penghubung pemerintah, dan menerapkan batasan usia serta mekanisme keamanan.

Lantas, Apa yang Membuat TikTok Menjadi Begitu Hits? 

Tidak dapat dipungkiri, popularitas TikTok semakin hari kian menjadi. Hal tersebut diyakini terjadi karena beragam kegunaan TikTok, diantaranya ialah: ‌

  • Memberi ruang untuk membuat dan menonton konten

TikTok menjadi ruang yang mendorong kreativitas dan tempat di mana pengguna dapat merasa bebas membuat apa saja. Pengguna dapat membuat video berdurasi 15 detik hingga 1 menit dengan berbagai fitur didalamnya seperti fitur penambahan musik, stiker dan efek, filter, timer dan fitur perubah suara. Tidak peduli seberapa konyol video yang dibuat, percayalah selalu ada penonton yang menunggu.

Karena TikTok bersifat interaktif, tentu selain membuat, pengguna juga dapat menikmati dan mengapresiasi konten sesama pengguna lainnya. Bahkan, sebagian besar pengguna mengundur TikTok memang hanya untuk mencari tontonan yang secara langsung disuguhkan pada saat membuka aplikasi. Terdapat banyak sekali video dari seluruh penjuru dunia dengan berbagai genre seperti komedi, fashion beauty, kuliner, teknologi, talenta, education dan lain sebagainya.

Pada selasa (15/12/2020), TikTok Indonesia mengadakan konverensi pers virtual dan mengumumkan bahwa genre komedi merupakan konten teratas yang paling diminati sepanjang 2020. Kala pandemi yang membuat suntuk serta stres, tak heran konten komedi menjadi pilihan untuk membuat tertawa dan tetap bahagia.

  • Memberikan inspirasi 

Di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini, banyak orang menghabiskan waktunya di rumah. Tidak sedikit diantaranya berupaya mencari kegiatan positif agar tetap produktif selama berada di rumah. Lagi-lagi TikTok menjadi jawaban. Mengingat ada ratusan bahkan ribuan komunitas atau pribadi di dalam aplikasi TikTok yang menyajikan video tak ada habisnya berupa penyelesaian DIY (Do It Yourself), tutorial meramu makanan yang menggugah selera, cover lagu juga dance dan sejenisnya.

Pengguna TikTok dapat menjelajahi masing-masing kategori untuk mendapatkan inspirasi, lengkap dengan tips and trick, daftar bahan-bahan dan langkah-langkahnya.

  • ‌Memperluas relasi

Salah satu hal terbaik tentang TikTok adalah komunitasnya sangat besar di mana setiap orang adalah teman. Sesama pengguna, kita dapat terhubung dan berbagi konten. Hal ini membantu terpenuhinya kebutuhan sosial yaitu berinteraksi dengan orang lain yang merupakan salah satu sifat manusia dan tentu membantu menghilangkan rasa kesepian dalam situasi dimana satu sama lain sulit bertemu secara tatap muka. Selain itu, lebih jauh lagi, pengguna dapat mencari dan menemukan orang-orang dengan minat yang sama. Jelas, kemudahan tersebut mendorong pengguna lebih semangat scrolling video TikTok dan stuck berjam-jam lamanya.

Sepak Terjang TikTok

Setiap beberapa tahun, aplikasi baru mengubah cara kita menggunakan media sosial. Dari MySpace pada tahun 2005, pindah ke Facebook pada 2008, kemudian pindah lagi ke Instagram di sekitar 2014 dan pada tahun ini, 2020 adalah tahun dimana TikTok mengambil alih.

Aplikasi TikTok berdiri pada 2016 dengan nama awal Douyin. Aplikasi ini diganti namanya menjadi TikTok untuk daya tarik internasional yang lebih baik. Terbukti, dalam setahun, aplikasi TikTok memiliki lebih dari 100 juta pengguna.

Pada 2018, Bytedance yang merupakan pengembang aplikasi Cina sekaligus pembuat TikTok menggabungkan dua aplikasi yakni Musical.ly dan TikTok menjadi satu, dengan nama merek TikTok. Dengan perpaduan ini, popularitas aplikasi mulai meningkat dengan sangat cepat. TikTok menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh di Apple App store dan mampu melampaui Instagram, WhatsApp, hingga YouTube.

Tak hanya sampai disitu, pada Juli 2019, TikTok memiliki lebih dari 500 juta total pemasangan di Google Play Store dan telah mencapai 800 juta pengguna di akhir tahun tersebut.

Puncaknya, TikTok mampu mendominasi lanskap sosial pada tahun 2020. TikTok sekarang telah melampaui 2 miliar unduhan global sepanjang masa di perangkat iOS dan Android setelah rekor Q1 dimana TikTok meraup 315 juta total penginstalan. Ini dianggap sebagai jumlah unduhan terbesar untuk aplikasi media sosial dalam satu kuartal.

Siapa yang Menggunakan TikTok?

 Jika pertanyaan tersebut dilontarkan 1 tahun lalu, maka jawabannya yakni Generasi Z. Namun, berbeda dengan tahun ini, tahun 2020 yang mana jawabannya 'pretty much everyone'. Dari mulai anak-anak hingga orang tua, dari influencer hingga dokter, dari pelajar hingga pejabat, hampir semua segmentasi terhipnotis oleh TikTok.

Pada 2020 ini, sebagian besar pengguna TikTok merupakan Gen Z dengan lonjakan yang signifikan sejak kemunculan virus corona sebesar 23% dari tahun 2019 yang hanya 12%. Dan sebanyak 26% pengguna TikTok berusia antara 20-29 tahun. TikTok dulunya sangat tidak keren untuk generasi milenial yang lebih tua. Mereka merasa aneh dengan video menari-nari diiringi musik, mengerjai pasangannya, atau mengupload video memasak. Tetapi seiring berjalannya waktu semua itu telah berubah. Mereka akhirnya bergabung dan secara aktif memposting banyak konten.

Sebuah ungkapan yang menggambarkan perubahan ini ialah 'semua akan TikTok pada waktunya'.

Daftar Pustaka

Jeffries, Ben. 2020. "How TikTok thrived during coronavirus and will it last?", https://www.thedrum.com/opinion/2020/05/27/how-tiktok-thrived-during-coronavirus-and-will-it-last, diakses pada tanggal 24 Desember 2020 pukul 21:54 WIB. 

Daniel. 2020. "Why Is TikTok? Why Is It So Popular?", https://www.google.com/amp/s/brandastic.com/blog/what-is-tiktok-and-why-is-it-so-popular/amp/, diakses pada tanggal 24 Desember 2020 pukul 22:07 WIB. 

Usmagazine.com. 2020. "5 Reasons Why TikTok Is the Viral Social Media App You Need to Be On", https://www.google.com/amp/s/www.usmagazine.com/shop-with-us/news/tik-tok-five-reasons-you-need-to-be-on/amp/, diakses pada tanggal 24 Desember 2020 pukul 22:15 WIB. 

Aulia, Fia. 2017. "Generasi Remaja Milenial", https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/fiaa18/generasi-remaja-milenial_58f15a5b6ea83493038b4569, diakses pada tanggal 24 Desember 2020 pukul 22:20 WIB.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun