Mohon tunggu...
Pujia Khoirunisa
Pujia Khoirunisa Mohon Tunggu... Newbie Blogger - Law Student âš–

hiduplah seperti Larry!1!1

Selanjutnya

Tutup

Gadget

The Power of TikTok: Menjadi Primadona di Tengah Pandemi Corona

26 Desember 2020   08:57 Diperbarui: 6 Maret 2021   23:19 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo TikTok (sumber: everything-pr.com)

Salah satu hal terbaik tentang TikTok adalah komunitasnya sangat besar di mana setiap orang adalah teman. Sesama pengguna, kita dapat terhubung dan berbagi konten. Hal ini membantu terpenuhinya kebutuhan sosial yaitu berinteraksi dengan orang lain yang merupakan salah satu sifat manusia dan tentu membantu menghilangkan rasa kesepian dalam situasi dimana satu sama lain sulit bertemu secara tatap muka. Selain itu, lebih jauh lagi, pengguna dapat mencari dan menemukan orang-orang dengan minat yang sama. Jelas, kemudahan tersebut mendorong pengguna lebih semangat scrolling video TikTok dan stuck berjam-jam lamanya.

Sepak Terjang TikTok

Setiap beberapa tahun, aplikasi baru mengubah cara kita menggunakan media sosial. Dari MySpace pada tahun 2005, pindah ke Facebook pada 2008, kemudian pindah lagi ke Instagram di sekitar 2014 dan pada tahun ini, 2020 adalah tahun dimana TikTok mengambil alih.

Aplikasi TikTok berdiri pada 2016 dengan nama awal Douyin. Aplikasi ini diganti namanya menjadi TikTok untuk daya tarik internasional yang lebih baik. Terbukti, dalam setahun, aplikasi TikTok memiliki lebih dari 100 juta pengguna.

Pada 2018, Bytedance yang merupakan pengembang aplikasi Cina sekaligus pembuat TikTok menggabungkan dua aplikasi yakni Musical.ly dan TikTok menjadi satu, dengan nama merek TikTok. Dengan perpaduan ini, popularitas aplikasi mulai meningkat dengan sangat cepat. TikTok menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh di Apple App store dan mampu melampaui Instagram, WhatsApp, hingga YouTube.

Tak hanya sampai disitu, pada Juli 2019, TikTok memiliki lebih dari 500 juta total pemasangan di Google Play Store dan telah mencapai 800 juta pengguna di akhir tahun tersebut.

Puncaknya, TikTok mampu mendominasi lanskap sosial pada tahun 2020. TikTok sekarang telah melampaui 2 miliar unduhan global sepanjang masa di perangkat iOS dan Android setelah rekor Q1 dimana TikTok meraup 315 juta total penginstalan. Ini dianggap sebagai jumlah unduhan terbesar untuk aplikasi media sosial dalam satu kuartal.

Siapa yang Menggunakan TikTok?

 Jika pertanyaan tersebut dilontarkan 1 tahun lalu, maka jawabannya yakni Generasi Z. Namun, berbeda dengan tahun ini, tahun 2020 yang mana jawabannya 'pretty much everyone'. Dari mulai anak-anak hingga orang tua, dari influencer hingga dokter, dari pelajar hingga pejabat, hampir semua segmentasi terhipnotis oleh TikTok.

Pada 2020 ini, sebagian besar pengguna TikTok merupakan Gen Z dengan lonjakan yang signifikan sejak kemunculan virus corona sebesar 23% dari tahun 2019 yang hanya 12%. Dan sebanyak 26% pengguna TikTok berusia antara 20-29 tahun. TikTok dulunya sangat tidak keren untuk generasi milenial yang lebih tua. Mereka merasa aneh dengan video menari-nari diiringi musik, mengerjai pasangannya, atau mengupload video memasak. Tetapi seiring berjalannya waktu semua itu telah berubah. Mereka akhirnya bergabung dan secara aktif memposting banyak konten.

Sebuah ungkapan yang menggambarkan perubahan ini ialah 'semua akan TikTok pada waktunya'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun