Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengontrol Kesehatan Mental Melalui Puasa Media Sosial

18 Oktober 2020   12:50 Diperbarui: 30 April 2021   06:59 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku mulai jatuh cinta dengan perasaan tenang dan pikiran yang fokus tanpa media sosial. Aku rasa perasaan ini terlalu berharga untuk dilepas bukan? Hubungan setiap orang dengan media sosial memang berbeda-beda, setelah bereksperimen, ternyata terasa nyaman tanpanya. Jika tanpa media sosial 31 hari terasa berat, bisa mulai dari seminggu, atau 24 jam.

Meskipun sejak pandemi aku sebagai seorang mahasiswa dipaksa untuk akrab kembali dengan media sosial sebab semua kegiatan perkuliahan melibatkan platform media sosial, namun aku merasakan bahwa aku telah cukup mampu bersikap lebih bijak dari sebelumnya. 

Media sosial yang aku miliki tak lagi aku gunakan sebagai album koleksi foto pribadi, namun tempat untuk menyebarluaskan tulisan yang aku buat dengan harap mampu menginspirasi. Aku mulai lebih mengasyikkan diri dengan melatih kemampuan menulis yang aku miliki daripada latihan menulis caption di kolom media sosial.

Dengan adanya tulisan ini, bukan berarti aku menjadi seseorang yang anti dengan bermain media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook, Tik-tok , dan lain-lain. 

Sebab, bagi sebagian orang media sosial juga dijadikan sebagai ladang pencaharian, mendapatkan wawasan, dan lain-lain. Sebut saja, artis-artis atau public figure yang banjir endorse-an berkat adanya media sosial. Itu semua, positif tentunya. 

Hal yang perlu digarisbawahi adalah, apabila media sosial yang kamu gunakan berpengaruh buruk atau negatif terhadap kamu sebagai pengguna, maka kemudian baru kamu perlu kiranya untuk melakukan puasa atau rehat sejenak dengan serba-serbi dunia maya yang lazimnya ditawarkan oleh media sosial.

Sebab, bukan tak mungkin apabila media sosial yang kamu gunakan memberikan pengaruh negatif atas buruk, terdapat peluang besar itu semua akan berpengaruh pada kesehatan mental diri kamu sendiri.

Selamat mencoba puasa media sosial, dan semoga tulisan ini bermafaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun