Mohon tunggu...
Wibhyanto D
Wibhyanto D Mohon Tunggu... profesional -

Secara SADAR Aku tidak memilih menjadi bagian dari PASIEN kebudayaan. Sebab Aku Bukanlah Follower. Berkawanlah denganku. Akan Aku titipkan PUISI untuk Mu. Tentang kerisik angin Daun Gugur, satu satu..!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Monolog: "Siaran Langsung Mudik 2013"

9 Agustus 2013   20:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:29 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

(sayup sayup, Standby All Crew 5-4-3-2-1, CUE.!! )

: Pemirsa, jika anda pemudik saat ini,
selamat jalan, berhati-hatilah di jalan
pakai sabuk pengaman anda, selalu…

Saya melaporkan, saat ini ribuan kendaraan menggerung,
menjerit dan meraung, mereka melaju, entah ke mana,
Ya..,lihatlah ke sana arah mereka, ke ujung Tol rupanya

Dari tempat ini saya melaporkan,
Puluhan ribu kendaraan tak ada yang mau mengalah,
Orang saling rela menelikung, tanpa toleransi, ya lihatlah itu..
Yang mengebut diumpat,  melambat kena sikat
Yang mepet kiri disemprit, mepet kanan kena embat
Yang mepet depan tidak aman, ngerem ke belakang apalagi
Yang benar disalahkan, yang salah dibenarkan,
Rumitnya  hidup di jalan serba salah, Ampuunnn deh, ya Pemirsa…

Oiya Pemirsa..
Ke manakah gerakan jutaan kendaraan semua ini?
Mengapa orang tega saling menelikung, saling terobos begitu bengis?
Dan Oh No..! Pemirsa lihatlah itu, mereka rela mati, jungkir balik
penumpang seisinya. Dan Wooww..betapa ini untuk satu tujuan  sama
di sana, di gerbang Tol, bukan ?”
Begitu tipis hidup mati di tempat ini Pemirsa, orang berlomba untuk saling lebih dahulu sampai di gerbang Tol, dan meraih selembar tanda terima di ujung sana itu. Wooww Amazing..!

Pemirsa, saya melaporkan,
Hidup di jalan nyatanya serba susah
Mampu membayar Tol lebih dulu adalah sesuatu yang mewah
Orang tidak malu berbuat celaka, seolah hal biasa

Pemirsa..
Sementara itu, yang mengantre dianggap tidak pede
Yang pidato dan kotbah dianggap menjual kata-kata
Yang kuasa asyik berpesta, yang lemah tambah susah
di tempat ini uang menjadi dewa, barang dunia dipuja-puja

Baiklah Pemirsa yang waras,  jalan teruslah tak berhenti
Ingat dan waspada selalu kanan kiri
Utamakan selamat, di rumah keluarga menanti
Sebab jaman masih terus begini, merapuh toleransi

Pemirsa..
demikian saya melaporkan dari jalan Tol kesayangan anda,

Bersama jamu Tolak Miskin Cap Sukun 999, kita kini kembali ke Studio…
Pemirs…Brrrtttt…brerrrtt…byarr..pettt

SELESAI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun