- Rapat kabinet dipimpin Presiden Joko Widodo di dalam KRI Imam Bonjol-383 yang berlayar di perairan Natuna, pada 23 Juni 2016 hanya sebagai pesan politik. Lebih dari itu diperlukan kehadiran di laut yang terus menerus sebagai tindakan nyata TNI AL sebagai penjaga kedaulatan NKRI. Pada titik inilah tampak urgensi  kuantitas armada untuk deterrent effect sangat relevan.
d. Diplomasi Indonesia bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan dan dunia.
Menlu RI menyatakan bahwa Indonesia adalah salah satu pemain utama di kawasan dan global, bukan sebagai penonton. Di bawah ini adalah partisipasi TNI AL dalam tugas diplomasi perdamaian dan stabilitas.
- Indonesia berperan aktif dalam Indian  Ocean Rim Association (IORA). Sebagai  organisasi regional tingkat menteri, IORA terdiri atas negara-negara pesisir yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia (tni.mil.id, 7/3/2017).
Memanfatkan forum IORA, TNI AL berpartisipasi aktif Indonesia mencegah Samudera Hindia menjadi arena perebutan pengaruh negara-negara besar seperti AS, Inggris, India dan Tiongkok.
TNI AL berkepentingan mengamankan jalur laut dari berbagai ancaman di kawasan Samudra Hindia sesuai IORA Maritime Cooperation and Declaration.
- Setiap dua tahun Indonesia menyelenggarakan International Maritime Security Symposium (IMSS) yang diprakarsai TNI AL. Diselenggarakan sejak tahun 2013, IMSS adalah forum bertemunya para pemimpin Angkatan Laut berbagai negara untuk membahas keamanan maritim dunia.
- Yang lebih spesifik, TNI AL menyelenggarakan forum Multilateral Naval Exercise (MNE) Komodo sejak tahun 2014. Diselenggarakan setiap 2 tahun, MNE Komodo menghadirkan puluhan kapal perang berbagai negara yang  fokus kepada penyelenggaraan bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana serta penghargaan kepada budaya maritim.
- Selain latihan bersama tiap matra antar negara, Mabes TNI mengadakan latihan gabungan bersama antar matra dari berbagai negara. Latihan Garuda Shield adalah upaya diplomasi yang penting untuk membangun kepercayaan antar negara partisipan dan stabilitas kawasan.
- Di bidang pemeliharaan perdamaian, Indonesia terus meningkatkan jumlah peacekeepers-nya, menjadi kontributor terbesar nomor 6 pada akhir November 2023, dari kontributor terbesar ke-16 pada akhir 2014. Sejak 2014, lebih 20.000 personel telah dikirim ke 13 misi pemeliharaan perdamaian PBB.Â
Mulai tahun 2009, Indonesia berpartisipasi mengirim kapal perang TNI AL dalam Maritime Task Force PBB di Lebanon .
