Mohon tunggu...
Dokter Andri Psikiater
Dokter Andri Psikiater Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik Medis. Lulus Dokter&Psikiater dari FKUI. Mendapatkan pelatihan di bidang Psikosomatik dan Biopsikososial dari American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2010. Anggota dari American Psychosomatic Society dan satu-satunya psikiater Indonesia yang mendapatkan pengakuan Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine dari Academy of Psychosomatic Medicine di USA. Dosen di FK UKRIDA dan praktek di Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang (Telp.021-29779999) . Twitter : @mbahndi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

GERD dan Hubungannya dengan Gangguan Cemas Panik

20 Agustus 2011   01:35 Diperbarui: 8 November 2022   18:38 3736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi asam lambung (Shutterstock/Emily Frost via KOMPAS.com)

Oleh : Dr.Andri,SpKJ
Psikiater Bidang Psikosomatik Medis

Sejak mengkhususkan diri dalam menangani pasien-pasien dengan keluhan Psikosomatik, saya lebih banyak menangani pasien dengan keluhan-keluhan fisik terutama yang berkaitan dengan keluhan jantung, paru dan sistem pencernaan. Keluhan jantung berdebar, sesak napas, merasa lambung penuh dan kembung adalah keluhan-keluhan yang sering dialami pasien yang berkunjung di klinik psikosomatik tempat saya berpraktek.

Belakangan ini makin banyak datang pasien dengan keluhan lambung yang didiagnosis sebagai GERD (GastroEsophageal Reflux disorder) oleh dokter penyakit dalam yang juga datang ke tempat praktek saya. Apa hubungan GERD dengan gangguan jiwa terutama gangguan cemas panik? Hal ini akan saya jelaskan dalam pembahasan di bawah ini.

Asam Lambung yang Naik

Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau bila diterjemahkan secara harafiah disebut sebagai penyakit lambung karena refluks asam lambung adalah masalah kesehatan umum yang menyebabkan perasaan terbakar di dada (dikenal istilah heartburn) dan regurgitasi asam lambung dari perut. 

Jika kita makan, maka untuk mencerna makanan yang kita makan, perut kita akan diisi dengan asam lambung. Selama asam lambung itu tetap di perut dan melakukan tugasnya, tidak ada masalah. Tapi, ketika asam ini naik ke kerongkongan, kita akan mengalami gejala-gejala sakit maag.

Apalagi jika asam ini termuntahkan ke kerongkongan, kita mungkin mengalami rasa terbakar di tenggorokan dan rasa yang sangat tidak menyenangkan di mulut kita.

Apa Penyebab GERD?

Kerongkongan adalah laksana saluran tabung otot yang menghubungkan mulut ke perut. Lower esophageal sphincter (LES) adalah sebuah cincin otot yang menutup "pintu" lambung dari kerongkongan ketika kita tidak makan. Ketika kita makan, otot ini akan mengendur untuk memungkinkan makanan masuk dari kerongkongan ke perut.

LES kemudian menutup lagi sehingga makanan di perut tidak akan kembali ke kerongkongan. Pada kondisi GERD, LES tidak berfungsi dengan baik untuk mencegah naiknya asam lambung.

Kecemasan dan Depresi Tingkatkan Risiko Mengembangkan GERD

Penelitian yang telah dilakukan, baik kecemasan dan depresi berhubungan dengan risiko dua sampai empat kali lipat dari penyakit GERD.

Beberapa peneliti percaya bahwa bahan kimia otak yang disebut cholecystokinin (CCK), yang telah dikaitkan dengan panik dan gangguan pencernaan, mungkin memainkan peran dalam timbulnya GERD pada orang dengan gangguan kecemasan.

Faktor lain yang memungkinkan dan berkontribusi adalah ketika orang cemas mereka cenderung memicu atau memperburuk refluks asam lambung ke kerongkongan.

Apa yang bisa dilakukan?

Pendekatan konsep biopsikososial pada kondisi medis umum adalah yang terbaik. Ini berarti bahwa pasien GERD selain perlu ditangani masalah fisik medis yang terkait dengan refluks asam lambung juga perlu mendapatkan penanganan kondisi cemasnya yang sering berkaitan dengan gangguan cemas panik dan depresi.

Dalam praktek sering saya menemukan ketika kondisi cemas paniknya teratasi dengan baik, maka keluhan lambungnya bisa jauh berkurang bahkan baik sama sekali.

Tata laksana yang tepat dan menyeluruh perlu dilakukan mengingat jika tidak diobati, refluks asam lambung dapat menyebabkan peradangan lapisan esofagus yang akan mengakibatkan kesulitan menelan, nyeri dada kronis, dan bahkan dapat menyebabkan kanker kerongkongan.

Seperti diungkapkan di atas bahwa cemas dan depresi bisa memperberat penyakit GERD sampai beberapa kali lipat, maka ada baiknya penanganan pasien dengan gangguan GERD yang juga mengalami kondisi kecemasan tinggi baik akibat latar belakang psikologisnya ataupun karena memikirkan penyakitnya perlu ditangani kondisi kesehatan jiwanya. Hal ini diupayakan agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam penyembuhan kasus-kasus penyakit GERD.

Semoga informasi ini bermanfaat

Salam Sehat Jiwa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun