Mohon tunggu...
Mbah Priyo
Mbah Priyo Mohon Tunggu... Engineer Kerasukan Filsafat

Priyono Mardisukismo - Seorang kakek yang suka menulis, karena menulis bukan sekadar hobi, melainkan vitamin untuk jiwa, olahraga untuk otak, dan terapi kewarasan paling murah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Satu Tahun Pemerintahan PrabowoGibran: Stabil, Tegas, Tapi Masih Berat di Lapangan

15 Oktober 2025   14:00 Diperbarui: 15 Oktober 2025   10:53 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo-Gibran  Kompas.com

Walau masih jauh dari era emas KPK, tren 2025 menunjukkan arah yang lebih baik.
Koordinasi antarpenegak hukum (KPK, Kejaksaan, Kepolisian) mulai solid di bawah kendali Menko Polhukam.

Namun, tantangannya tetap besar:
penindakan memang meningkat, tapi pencegahan korupsi struktural belum kuat.
Birokrasi masih berbelit, dan budaya gratifikasi belum terkikis.

Kesimpulannya: pemberantasan korupsi sudah mulai bergerak ke arah benar, tapi masih tahap "pemulihan," belum "revolusi."

8. Reformasi Birokrasi: Setengah Jalan

Digitalisasi pemerintahan (SPBE) mulai terintegrasi.
Beberapa layanan publik --- izin usaha, kependudukan, perpajakan --- kini bisa diakses online secara cepat.
Tingkat kepuasan publik terhadap layanan administratif naik menurut survei Litbang Kompas.

Namun, resistensi di tingkat daerah masih kuat.
Banyak pejabat belum siap meninggalkan cara manual.
Hasilnya: reformasi hanya terasa di pusat, belum sampai ke kabupaten dan kota.

9. Komunikasi Publik: Lemah di Era Digital

Kelemahan utama pemerintahan ini adalah komunikasi politik.
Kebijakan besar sering diumumkan tanpa penjelasan teknis.
Contohnya, kebijakan pajak kendaraan listrik dan pembatasan BBM bersubsidi --- diumumkan di media sosial tanpa pedoman resmi, menimbulkan kebingungan.

Publik menilai gaya komunikasi Prabowo terlalu formal dan berjarak.
Padahal, kecepatan informasi hari ini menuntut pemerintah lebih terbuka dan responsif.

Banyak kritik keras justru muncul karena kekosongan penjelasan, bukan isi kebijakannya.

10. Hubungan Luar Negeri: Aman, Tapi Belum Visioner

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun