Mohon tunggu...
Mbah Priyo
Mbah Priyo Mohon Tunggu... Engineer Kerasukan Filsafat

Priyono Mardisukismo - Seorang kakek yang suka menulis, karena menulis bukan sekadar hobi, melainkan vitamin untuk jiwa, olahraga untuk otak, dan terapi kewarasan paling murah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Antara Wahyu dan Logika: Musuhkah Filsafat bagi Agama?

5 Agustus 2025   18:00 Diperbarui: 5 Agustus 2025   11:39 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
duduk menikmati pagi- Kreasi AI

Pagi ini, aku duduk diam di serambi rumah. Angin lembut membelai dedaunan, kabut perlahan-lahan terangkat dari punggung langit. Secangkir teh di tanganku sudah kehilangan hangatnya, tapi justru di sanalah pikiranku mulai menghangat, bahkan mendidih dalam diam.

Tiba-tiba, sebuah pertanyaan lama menyelinap dari sudut-sudut sunyi yang sudah lama tidak kukunjungi:
Apakah filsafat bertentangan dengan agama?

Pertanyaan ini dulu sering menghantui, saat saya masih mahasiswa, saat logika dan iman sering bertengkar dalam kepala yang sedang belajar tumbuh.

Dulu saya kira jawabannya mudah: ya.
Tapi sekarang, setelah bertahun-tahun berjalan di antara kepercayaan dan keraguan, saya tahu jawabannya tidak sesederhana itu.

Agama dan filsafat memang lahir dari ruang yang berbeda.
Agama bersandar pada wahyu—kebenaran yang turun dari langit, yang minta diterima dengan hati yang pasrah.
Filsafat bersandar pada akal—kebenaran yang harus digali dari kedalaman nalar dan keraguan.

Di sinilah mereka sering bersitegang.

Agama berkata, "Inilah kebenaran."
Filsafat bertanya, "Mengapa ini dianggap benar?"

Agama memeluk iman.
Filsafat mengundang tanya.

Dan manusia, di antara keduanya, sering terombang-ambing—tak tahu harus percaya sepenuhnya, atau justru bertanya terus tanpa henti.

Namun jika kita mau menggali lebih dalam, mungkin kita akan temukan bahwa keduanya sebenarnya mengejar hal yang sama: kebenaran, makna, dan arah hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun