Mohon tunggu...
Priyasa Hevi Etikawan
Priyasa Hevi Etikawan Mohon Tunggu... Guru SD || Pecinta Anime Naruto dan One Piece

Penulis buku Asyiknya Menjadi Penulis Pemula (2023) | Antologi 1001 Kisah Guru (2023) | Antologi Dedikasi dan Cinta Sejati (2023)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Memikirkan Kembali Urgensi Pendirian Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda

30 Maret 2025   22:24 Diperbarui: 2 April 2025   00:59 1415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlu adanya kebijakan yang lebih bersifat integratif dan sinergi positif. Misalnya Sekolah Rakyat bisa menjadi laboratorium pendidikan karakter dan model sekolah berasrama untuk daerah tertinggal. Sekolah Garuda bisa dijadikan role model untuk mengembangkan standar kurikulum sains-teknologi yang bisa diadopsi sekolah lain. Pemerintah yakin bahwa kedua program ini urgen sebagai respons cepat terhadap krisis pendidikan spesifik (kemiskinan ekstrem dan kebutuhan talenta global), namun tidak boleh menjadi substitusi untuk reformasi menyeluruh. Data menunjukkan bahwa 78% masalah pendidikan Indonesia bersifat sistemik. Sehingga keberhasilan jangka panjang bergantung pada kemampuan pemerintah menjadikan sekolah-sekolah ini sebagai katalis perubahan, bukan sebuah entitas eksklusif.

Alih-alih mendirikan dua sekolah tersebut, saya pikir masih banyak PR lain di dunia pendidikan kita yang lebih urgen untuk diselesaikan. Terutama menyangkut persoalan guru, kurikulum, dan sarana prasarana sekolah rasanya perlu mendapat perhatian lebih dari para pengambil kebijakan. Berita gedung sekolah roboh dan sekolah gulung tikar akibat tidak mampu bersaing di era sekarang hampir setiap tahun kita temui di berbagai media. Artinya memang persoalan mendasar semacam ini masih menjangkiti banyak sekolah kita.

Diakhir tulisan ini saya teringat dengan sejarah kebijakan pendidikan kita menyangkut RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) yang dulu pernah dicanangkan semasa pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dikemudian hari program itu dibubarkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) karena dianggap bertentangan dengan semangat egaliter dan pemerataan dalam akses pendidikan kita.

Lalu bagaimana dengan Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda ini? Akankah nantinya berdampak signifikan terhadap kemajuan dunia pendidikan di Indonesia? Ataukah akan berakhir seperti sekolah-sekolah RSBI itu? Biarkan waktu yang akan menjawabnya. Tetap sehat dan tetap semangat. Salam blogger persahabatan.

Referensi:   1    2    3    4    5

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun