Bertanya dan membicarakan hal-hal yang dapat membuat anak-anak bahagia, lalu mengarahkan mereka untuk mensyukuri apa yang sudah mereka terima itu pada akhirnya akan membentuk pola pikir positif dan produktif. Hampir tiga bulan anak-anak mulai belajar di sekolah, semangat mereka untuk mengikuti pembelajaran selalu tinggi. Ketika diberi tugas mengerjakan lembar aktivitas di kelas pun, anak-anak antusias mengerjakannya.
Tidak hanya membentuk pola pikir positif dan produktif, mengajarkan kebahagiaan dan rasa syukur sejak dini pada anak-anak akan dapat membantu mengembangkan ketahanan mental mereka.
Jika kita bertanya kepada mereka (dan diri kita sendiri) apa yang kita senangi atau syukuri secara teratur, kita mulai melatih pikiran kita menuju apa yang baik dalam hidup kita. Ini menciptakan pola pikir positif dan berlimpah -- Apa yang baik di dunia saya -- daripada pola pikir negatif dan serba kurang -- Apa yang salah di dunia saya.