Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Kalau Ditanya "Kapan Nikah", Jawab Saja "Tolong Jodohkan Saya"

16 Mei 2021   07:08 Diperbarui: 20 Mei 2021   16:45 1904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kalau ditanya kapan nikah, jawab saja tolong jodohkan saya (ilustrasi: pexels.com)

Pertanyaan yang paling sering diajukan saat silaturahmi lebaran adalah "Kapan Nikah?"

Seringkali para orang tua menanyakan hal ini pada anak-anak muda yang terlihat masih membujang, yang seingat mereka belum pernah mengirimkan kartu undangan. 

Begitu pula dengan yang lebih muda, yang "kebetulan" sudah berkeluarga. Dengan nada bergurau mereka menggoda teman-teman atau anggota keluarga lain yang belum juga ketemu jodohnya.

Meski terkesan bergurau, pertanyaan ini bisa membuat suasana hati orang yang ditanya menjadi tidak mengenakkan. Bukan salahnya bila hingga saat itu dia belum menikah. 

Mungkin karena belum bertemu pasangan yang tepat, atau mungkin pula dia ingin memprioritaskan karirnya terlebih dahulu.


Di satu sisi, pertanyaan ini juga mengandung pengharapan yang tinggi, agar yang belum menikah bisa secepatnya menikah. Jadi buat kamu yang masih membujang, jangan terburu-buru berburuk sangka bila ditanya kapan nikah.

Biasanya, orang yang ditanya kapan nikah hanya tersipu malu, meskipun mungkin hati mereka menjerit dan merutuki, mengapa pertanyaan ini selalu muncul dalam suasana lebaran yang syahdu.

Dan biasanya pula, jawaban yang terdengar dari mulut mereka adalah "kapan-kapan", atau "belum ketemu jodoh". Seakan mereka tidak punya alternatif jawaban yang lain. 

Kalau Ditanya Kapan Nikah, Jawab Saja Tolong Jodohkan Saya

Jika kamu yang masih membujang mendapat pertanyaan "kapan nikah", mungkin kamu bisa mempertimbangkan jawaban ini: "Tolong jodohkan saya!"

Serius lho. Coba saja deh, dan saya yakin jawaban ini akan menghentikan datangnya pertanyaan-pertanyaan berikutnya.

Bagaimana bila ada yang serius mencarikan jodoh?

Ya terima saja. Siapa tahu memang bisa jadi jodohmu yang sesungguhnya. Memangnya kenapa kalau menikah atas dasar dijodohkan?

Daripada kamu bingung mencari jodoh yang tak kunjung datang, alangkah baiknya bila kamu meminta orang lain mencarikan jodoh untukmu. Terlebih lagi bila calon pasangan itu direkomendasikan orangtuamu sendiri.

Jangan takut menikah karena dijodohkan orangtua. Justru, takutlah apabila pernikahanmu itu malah tidak mendapat restu orangtua.

Bukannya menikah karena dijodohkan itu rawan perceraian karena ketidakcocokan?

Kata siapa? Tolong beri saya data statistik yang menyatakan pernikahan karena dijodohkan orangtua rawan perceraian dibandingkan pernikahan karena jatuh cinta dengan sendirinya. Kalau tidak ada, ya saya anggap itu hanya mitos tak mendasar.

Asal kamu tahu, orangtua saya dulu menikah karena dijodohkan. Kakek nenek saya menikah karena dijodohkan. Buyut saya menikah juga karena dijodohkan. Dan terbukti, pernikahan mereka langgeng sampai tiga generasi, pasangannya setia sampai mati.

Tapi kan menikah butuh komitmen saling mencintai?

Kawan, ingat baik-baik nasehat ini: Menikahi orang yang kita cintai itu mudah; mencintai orang yang kita nikahi itu butuh perjuangan.

Jadi, baik kita menikah karena dijodohkan atau karena awalnya kita saling mencintai, mempertahankan cinta dalam pernikahan sama-sama butuh perjuangan.

Dalam momen silaturahmi lebaran, berkumpul banyak orang. Di antara mereka mungkin punya kerabat atau kenalan yang juga sedang mencari jodoh. Nah kan klop, ibarat botol ketemu tutupnya, tinggal dipertemukan saja. 

Kisah Pernikahan Karena Dijodohkan Saat Silaturahmi Lebaran

Saya menyarankan ini bukan tanpa alasan lho. Karena saran ini berdasarkan pengalaman nyata dari adik saya.

Ketika itu, Ibu saya dengan diantar adik bersilaturahmi lebaran ke rumah temannya, seorang pengasuh pondok pesantren putri di kawasan Sidosermo, Surabaya. Setelah saling menanyakan kabar, tiba-tiba Nyai Mas, panggilan teman ibu saya itu, bertanya ke adik, "Kapan Nikah?"

Mendapat pertanyaan yang begitu mendadak, tentu saja adik saya langsung gagap dan tersipu malu. Memang, di usianya yang sudah menginjak 30 tahun adik saya ini belum juga menikah.

Melihat gelagat yang kurang mengenakkan ini, Ibu saya dengan tersenyum langsung menjawab, "Dia minta dicarikan jodoh Nyai Mas."

"Lho, ya kebetulah toh. Saya punya santriwati yang juga belum menikah. Bagaimana kalau kita jodohkan saja mereka?" kata Nyai Mas.

Singkat cerita, tercapai kesepakatan antara ibu dan Nyai Mas, untuk menjodohkan adik saya dengan si santriwati itu. Nyai Mas kemudian mengatur pertemuan antara pihak keluarga santriwati dengan keluarga saya. 

Dalam pertemuan itulah adik saya pertama kali bertemu dengan calon istrinya. Cuma butuh dua kali pertemuan selanjutnya, hingga akhirnya adik saya pun setuju untuk menikah dengan santriwati, begitu pula sebaliknya.

Singkat cerita, keduanya pun menikah. Dan alhamdulillah, pernikahan mereka langgeng sampai sekarang dikaruniai dua orang putri.

Nah kan, dari pertanyaan kapan nikah, jodoh itu bisa datang dengan perantara orangtua atau kerabat kita. Jadi, buat kamu yang sampai saat ini masih kesulitan mendapatkan jodoh, jangan takut apabila ditanya orangtua kapan nikah. 

Jawablah dengan permintaan tolong untuk dicarikan jodoh. InsyaAllah jodoh dari orangtua justru akan lebih berkah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun