Bagaimana bila ada yang serius mencarikan jodoh?
Ya terima saja. Siapa tahu memang bisa jadi jodohmu yang sesungguhnya. Memangnya kenapa kalau menikah atas dasar dijodohkan?
Daripada kamu bingung mencari jodoh yang tak kunjung datang, alangkah baiknya bila kamu meminta orang lain mencarikan jodoh untukmu. Terlebih lagi bila calon pasangan itu direkomendasikan orangtuamu sendiri.
Jangan takut menikah karena dijodohkan orangtua. Justru, takutlah apabila pernikahanmu itu malah tidak mendapat restu orangtua.
Bukannya menikah karena dijodohkan itu rawan perceraian karena ketidakcocokan?
Kata siapa? Tolong beri saya data statistik yang menyatakan pernikahan karena dijodohkan orangtua rawan perceraian dibandingkan pernikahan karena jatuh cinta dengan sendirinya. Kalau tidak ada, ya saya anggap itu hanya mitos tak mendasar.
Asal kamu tahu, orangtua saya dulu menikah karena dijodohkan. Kakek nenek saya menikah karena dijodohkan. Buyut saya menikah juga karena dijodohkan. Dan terbukti, pernikahan mereka langgeng sampai tiga generasi, pasangannya setia sampai mati.
Tapi kan menikah butuh komitmen saling mencintai?
Kawan, ingat baik-baik nasehat ini: Menikahi orang yang kita cintai itu mudah; mencintai orang yang kita nikahi itu butuh perjuangan.
Jadi, baik kita menikah karena dijodohkan atau karena awalnya kita saling mencintai, mempertahankan cinta dalam pernikahan sama-sama butuh perjuangan.
Dalam momen silaturahmi lebaran, berkumpul banyak orang. Di antara mereka mungkin punya kerabat atau kenalan yang juga sedang mencari jodoh. Nah kan klop, ibarat botol ketemu tutupnya, tinggal dipertemukan saja.Â