Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kata Bruce Lee, Jadilah Air

15 November 2020   17:35 Diperbarui: 15 November 2020   17:44 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Air yang menetes keluar dari batu bukan melalui kekuatan, tetapi melalui kegigihan (ilustrasi: unsplash.com/Yoann Boyer)

"Bisakah lebih cepat lagi?" tanya Ip Man.

Tanpa menunggu jawaban, berturut-turut dilemparkannya batang rokok satu per satu ke berbagai arah, hingga rokok dalam bungkusnya itu habis. Semuanya berhasil ditendang Xiaolong.

Terakhir, dengan cepat Ip Man mengguyurkan air putih dalam gelas ke wajah Xiaolong. Tak kalah sigap, Xiaolong langsung menendang. Maksudnya agar arah air berbelok dan tidak mengenai wajahnya. Namun apa yang terjadi?

Guyuran air terpecah menjadi percikan-percikan kecil. Satu percikan mengenai wajah Xiaolong. Melihat kenyataan itu, Xiaolong kemudian keluar dari rumah Ip Man.

***

Gunakan Analogi Air dalam Prinsip Hidup Kita

Konon, kejadian ini menginspirasi Xiaolong, atau yang lebih kita kenal dengan nama populernya: Bruce Lee. Sifat air yang sangat lentur dan seimbang dijadikan Bruce Lee sebagai salah satu filosofi hidupnya yang populer hingga saat ini.

Air adalah keseimbangan. Metaforanya menangkap keseimbangan yang kita butuhkan dalam hidup.

Air tidak melihat ke kiri atau ke kanan. Air hanya merintis jalannya sebisa mungkin. Air beradaptasi, tetapi selalu bertahan. Bahkan saat istirahat, air masih perlahan menggerogoti sekitarnya.

Dalam bukunya Striking Throughts: Bruce Lee's Wisdom for Daily Living, Bruce Lee menjabarkan analoginya sebagai berikut:

Jadilah seperti air yang melewati celah-celah. Jangan terlalu tegas, tetapi sesuaikan dengan objeknya, dan Anda akan menemukan jalan keluar atau melaluinya. Jika tidak ada dalam diri Anda yang tetap kaku, hal-hal lahiriah akan terungkap dengan sendirinya.

Air tidak memiliki bentuk sendiri. Air menyesuaikan bentuknya seperti tempat di mana ia menempatinya. Jika kita memasukkan air ke dalam cangkir, bentuk air menjadi seperti cangkir. Masukkan air ke dalam botol, bentuk air mengikuti botol. Begitu pula dengan pikiran kita. Kosongkan pikiran, jadilah tanpa bentuk seperti air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun