Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Protokol New Normal untuk Indonesia yang Abnormal

26 Mei 2020   23:12 Diperbarui: 26 Mei 2020   23:06 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cara Presiden Jokowi mengenakan masker saat meninjau kesiapan "new normal" dikritik netizen (foto: liputan6.com/Faisal Fanani)

Semakin hari rasanya kehidupan sudah berjalan normal kembali. Tak ada tanda-tanda terjadinya pandemi Covid-19. Kepanikan yang sempat terjadi di awal penyebaran wabah virus corona kini sudah dilupakan masyarakat.

Apakah ini tandanya kita sudah mulai berdamai dan bisa hidup berdampingan dengan virus corona?

Entahlah. Yang jelas, pemerintah sudah menyiapkan skenario new normal dalam waktu dekat. Rencananya, fase pertama pemulihan kehidupan pascapandemi dimulai per 1 Juni 2020. Kementerian Kesehatan bahkan sudah mengeluarkan panduan bekerja di kantor dan industri untuk mencegah penularan virus corona pada situasi normal baru (new normal) pandemi Covid-19.

Era new normal di Indonesia ditandai dengan pembukaan mall-mall dan pusat perbelanjaan. Presiden Jokowi sendiri yang mengecek kesiapan masyarakat Indonesia menuju new normal dengan meninjau Summarecon Mall Bekasi pada Selasa siang (26/5).

Dalam pernyataannya, Jokowi kembali mengingatkan soal penerjunan TNI-Polri untuk mendisiplinkan masyarakat di titik-titik keramaian guna memutus penyebaran COVID-19. Jokowi juga menyatakan ingin bangsa ini tetap produktif tapi aman dari Covid-19.

"Kita ingin tetap produktif tapi aman COVID. Produktif dan aman COVID, ini yang kita inginkan," kata Jokowi.

Sayangnya, acara peninjauan yang dilakukan Jokowi bersama Panglima TNI, Kapolri dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Summarecon Mall Bekasi ini tidak memberikan contoh yang baik perihal protokol new normal. Dengan latar belakang papan bertuliskan "Tetap Jaga Jarak", terlihat para wartawan berkerumun tanpa mengindahkan anjuran menjaga jarak.

Akan halnya presiden Jokowi sendiri juga tidak memberikan teladan pemakaian masker dengan baik. Dalam foto yang viral di media sosial, masker yang dikenakan Jokowi tidak menutupi hidung dan mulut, melainkan menutupi dagu.

Jangan heran jika netizen kemudian serentak menggulirkan tagar #IndonesiaAbnormal di jagad maya. Dengan nada satir, netizen merasa protokol new normal yang sedang dikampanyekan pemerintah adalah bentuk pemaksaan kehidupan dalam kondisi abnormal.

Bagaimana bisa dibilang normal bila kurva kasus positif di Indonesia belum juga melandai? Benar, bahwa ada beberapa daerah yang bisa menjaga kurva penularan tetap landai dan angka penyebaran virus corona berada di bawah 1, seperti yang terjadi di Tegal, Aceh dan Bekasi. Tapi, ini hanya contoh kecil yang tidak bisa dijadikan premis atau dasar untuk memberlakukan fase normal baru di seluruh Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun