Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Cara Saya Memperbaiki Metabolisme Tubuh dengan Diet

11 Agustus 2022   10:26 Diperbarui: 12 Agustus 2022   04:03 1235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi makanan sehat. (sumber: karandaev via kompas.com)

Memiliki badan ramping tanpa tumpukan lemak perut sudah pasti menjadi impian banyak orang. Sering orang tidak peduli dan tidak sadar bahwa tubuhnya terus jadi gemuk tetapi tidak tahu bagaimana agar kurus. Lemak terus bertambah dari hari ke hari.

Penumpukan lemak, terutama di perut bisa dipengaruhi oleh banyak hal, mulai dari faktor genetik hingga terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak. 

Mereka yang gemuk berusaha keras umumnya berolahraga, berharap bisa kurus, tetapi tanpa disadari nafsu makannya tidak dikendalikan, jadilah dia kelompok "ngawulo waduk". 

Selain itu ada yang berusaha kurus dengan ikut program diet. Dimana banyak program diet ditawarkan dengan berbagai metode terutama untuk mengecilkan perut bagi pria, lengan dan paha bagi wanita.

Bahaya Lemak Berlebih

Sebuah pertanyaan, apakah Anda tahu bahwa badan yang tambun dan di bawah perut buncit ada bahaya yang sering tidak kita ketahui. Penulis mempelajari dari literatur dan teori kedokteran (Alodokter) dan akhirnya memutuskan ikut program diet untuk memperbaiki metabolisme. 

Di usia hampir 75 th, dengan berat 102 kg. Rasanya berat membawa badan, saat golf terengah- engah. Kata teman, sepertinya ke mana-mana harus menggendong semen satu zak. Ternyata secara teori, yang harus dikurangi ada dua macam lemak di tubuh mereka yang gendut, buncit, dan nyempluk ekstrem.

Dua Macam Lemak

Lemak dalam jumlah tertentu sebenarnya sangat diperlukan oleh tubuh kita, sebagai sumber energi, menunjang fungsi otak, membantu penyerapan vitamin, menunjang produksi hormon dan pertumbuhan sel.

Namun demikian, bila jumlah lemak berlebihan terutama lemak pada rongga perut akan sangat berbahaya bagi tubuh kita.

Ada dua macam lemak di tubuh kita yaitu visceral fat dan subcutaneous fat. Visceral fat atau lemak aktif terletak pada rongga perut dan melekat langsung atau menyelubungi organ vital seperti hati, perut, usus dan tidak jarang ditemukan pada arteri yang dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah. 

Lemak ini disinyalir sebagai salah satu penyebab penyakit degeneratif; jantung, stroke, kencing manis atau diabetes mellitus (DM) tipe 2 dan lain-lain.

Sementara Subcutaneous fat terletak di bawah kulit dan bisa dengan mudah ditemukan di sekitar lengan, kaki atau perut yang mudah teraba.

Pemahaman Metabolisme

Metabolisme tubuh merupakan proses kimia yang terjadi di dalam sel tubuh untuk mengubah makanan dan minuman yang dikonsumsi menjadi energi. 

Energi dibutuhkan oleh tubuh agar sel dan jaringan tubuh tetap sehat, tumbuh dan berkembang, serta fungsinya berjalan dengan baik.

Untuk menjaga metabolisme tubuh tetap berjalan normal dan tubuh terjaga kesehatannya, penting untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat, membatasi konsumsi makanan olahan dan minuman beralkohol, menghentikan kebiasaan merokok, mencukupi waktu istirahat, dan memenuhi cairan tubuh.

Ilustrasi olahraga dengan bersepeda. (Kolase, dokumentasi pribadi)
Ilustrasi olahraga dengan bersepeda. (Kolase, dokumentasi pribadi)

Metabolisme tubuh yang sehat berlangsung secara seimbang, tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah. Namun, proses metabolisme terkadang dapat mengalami gangguan. Sindrom metabolik adalah sekelompok gangguan kesehatan yang terjadi secara bersamaan.

Sindrom ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner, serangan jantung, diabetes tipe 2, dan stroke.

Seseorang dikatakan menderita sindrom metabolik jika mengalami sedikitnya tiga dari lima kondisi, yaitu hipertensi (tekanan darah tinggi), kadar HDL rendah (dislipidemia), kadar trigliserida tinggi, kadar gula darah tinggi atau prediabetes, dan obesitas dengan penumpukan lemak di perut. (Sumber, Alodokter).

Diet Metabolisme

Sering kita mengikuti diet agar kurus, beragam cara, terutama sering kita dikasih obat agar nafsu makan berkurang. Kemudian pola makan diatur. 

Penulis tahun 2019 mengikuti teori seorang dokter gizi, pagi minum obat diet, minum susu khusus, jam 9 makan buah sepotong, jam 12 makan nasi 3 sendok makan, lauk daging /ayam/ikan bakar sepotong dan sayur semangkuk jam 3 kalau lapar makan jelly, malam makan buah sepotong. 

Tiap hari olahraga jalan satu jam. Dalam tiga bulan berat badan turun 20 kg, dari 107 menjadi 87 kg. Apakah sukses? Ternyata selain lemak berkurang, massa otot ikut mengecil, rasanya tenaga berkurang, dan sering sakit di siku, pergelangan tangan, dengkul.

Setelah berhenti diet, berat badan naik dan pada 2021 sudah naik 15 kg. Nah selama setahun, penulis mencoba olahraga bersepeda, hampir tiap hari. Ternyata dalam waktu setahun berat badan perlahan justru naik menjadi 102 kg, karena setelah gowes terus makan-makan.

Nah, pada 1 Juni 2022, penulis ikut program diet perbaikan metabolisme. Diatur dokter dengan program 90 hari (TR90), intinya makan nasi optional, tidak minum gula dan tidak makan gorengan. Pagi sarapan telur ayam (4-5 butir), atau diganti sereal khusus, kemudian minum suplement, nutrisi, dan vitamin. 

Jam 12 makan siang 150 gram ayam/ikan tidak digoreng, sebaiknya di steam atau bakar, juga sayuran, boleh ditumis. Siang jam 15.00 makan buah ditentukan, pisang, nanas, alpukat tidak dibenarkan. 

Sore jam 18.00 makan malam susu bubuk dari dokter dan minum suplemen. Olahraga harus tetapi tidak boleh lama atau ekstrem. Karena menurut dokter otot bisa ikut terbakar.

Hasil yang diperoleh setelah diet dengan disiplin, berat badan dalam 9 minggu turun 14,5 kg, sementara massa otot diperiksa justru naik. Ini berhasil karena protein dan nutrisi yang bagus. Hampir tiap hari gowes satu jam dan satu minggu sekali golf.

Kesimpulan

Diet itu betul untuk supaya kurus, tetapi jangan sampai massa otot mengecil, jadi semakin kita menua, maka metabolisme akan tidak mampu mengimbangi, terlebih bagi yang tidak mampu menahan nafsu makan dan malas berolahraga. 

Jadi yang penting diet itu untuk menyeimbangkan/memperbaiki metabolisme. Dalam proses berat badan turun hibgga 14,5 kg, tidak ada hambatan, tetap segar dan lebih ringan. 

Fungsi organ normal, kolesterol, gula darah, fungsi hati dll normal. Gula, minyak goreng itu nikmat, tetapi lama-lama bila terus dikonsumsi jadi jahat. Nasi atau karbohidrat sebaiknya kita batasi (opsional).

Penutup

Bagi yang akan diet disarankan paham tentang tujuan dan sasarannya. Kini setelah turun 14,5 kg penampilan lebih fresh, tidak tambun, performance lebih baik, dan manfaat lainnya yang penting, setelah check darah lengkap, tidak ada bintangnya, Alhamdulillah. Semoga bermanfaat, Pray Old Soldier.

By. Prayitno Ramelan (Old Soldier)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun