Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Selain Ekonomi, Ini Kepentingan AS terhadap ASEAN

17 Mei 2022   09:56 Diperbarui: 6 Juni 2022   10:42 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden Jumat pagi (13/5/2022) waktu Indonesia. (Sekretariat Presiden) 

Dalam konflik di Ukraina, yang terancam dan balas mengancam adalah beberapa negara NATO, seperti ketergantungan pasokan gas dari Rusia serta kemungkinan melebarnya gerakan militer Rusia ke negara lain di Eropa.

Bayangan ancaman serangan nuklir jarak menengah Rusia jelas membuat negara-negara NATO menjadi resah, karena Putin pernah mengeluarkan ancaman. Sementara AS jelas tidak terancam langsung.

Kini AS hanya mengirim dukungan peralatan militer serta informasi intelijen ke Inggris (Five Eyes) dan Ukraina, tanpa harus ikut terlibat berperang langsung. NATO menurut penulis kini menjadi proxy yang efisien, walau tidak semua negara serius melakukannya dengan pertimbangan khusus.

Inggris sebagai salah satu sekutu terdekat AS mendukung Ukraina seperti yang diharapkan AS.

PM Inggris Boris Johnson menyatakan bahwa Inggris berdiri teguh bersama Ukraina dalam pertarungan yang sedang berlangsung, dan akan berada di dalamnya untuk jangka panjang yang diperkirakan akan terus berkecamuk hingga akhir 2023.

Front Kawasan Asia Pasifik

Kawasan Asia Pasifik merupakan front penting bagi Amerika, dimana China (Tiongkok) yang merasa mampu menjadi kuat secara ekonomi dan militer menjadi kekuatan besar (great power).

AS harus menghadapi perang dagang dengan China, perang cyber serta kini perang abu-abu (grey zone war).

Strategi dengan cover prosperity yaitu Inisiatif Belt and Road (BRI) China diumumkan oleh Presiden China Xi Jinping, September 2013 adalah kegiatan ekonomi, diplomatik, dan geopolitik yang beragam yang sebelumnya bernama "New Silk Road" kemudian berubah menjadi "One Belt One Road".

Tujuannya, untuk memperkuat pengaruh ekonomi Beijing melalui program yang luas dan menyeluruh dalam pembangunan infrastruktur di seluruh negara yang dilewati jalur tersebut. AS menyebutnya jebakan hutang (Debt Trap). China berani mengatakan Laut China Selatan adalah kawasannya menjadikan dirinya sebagai sherif.

Amerika sendiri menanggapi ulah China dengan mengeluarkan kebijakan Indo Pacific lebih berlatar belakang pendekatan security, mengirim kapal perang ke kawasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun