Mohon tunggu...
willia 2106
willia 2106 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Negeri Padang

My name is Willia Dara Rosandy.You can cell me Willia.And my favorit watching films psiycho and reading and writing opinion.Saya memiliki sifat pekerja keras,dan disiplin dalam bekerja.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Perlukah Kritisme Terhadap Otoritas Saat Ini?

13 April 2024   00:55 Diperbarui: 13 April 2024   01:04 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Oleh : Willia Dara Rosandy

Saat ini, dunia menghadapi tantangan yang kompleks seperti perubahan iklim, kesenjangan sosial, dan krisis kesehatan global. Dalam mengatasi tantangan-tantangan ini, kritik terhadap pihak berwenang memainkan peran penting dalam memastikan bahwa keputusan yang diambil oleh pihak berwenang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.Untuk meminta pertanggungjawaban pihak berwenang, kita juga perlu melakukan kritik. 

Otoritas yang tidak terbantahkan cenderung otoriter dan korup. Seiring berjalannya waktu, persoalan perlunya mengkritik penguasa menjadi semakin penting. Pihak berwenang, baik pemerintah, kelompok agama, atau lembaga lainnya, cenderung menjalankan kekuasaan tanpa mengajukan pertanyaan yang tepat kepada masyarakat. 

Kritik terhadap kekuasaan penting untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan.Tanpa kritik, pihak berwenang dapat dengan mudah menyalahgunakan kekuasaannya untuk kepentingan individu atau kelompok tertentu, mengabaikan keadilan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan

 Kritik yang sehat dapat memastikan bahwa masyarakat meminta pertanggungjawaban pihak berwenang atas tindakan dan keputusan mereka. Lebih lanjut, kritik terhadap otoritas memungkinkan terjadinya inovasi dan perubahan ke arah yang lebih baik.Tanpa pertanyaan penting, pihak berwenang mungkin cenderung mempertahankan status quo tanpa mempertimbangkan kemungkinan perbaikan atau penguatan. 

Namun, kita juga harus berhati-hati dalam mengkritik otoritas. Kritik yang berlebihan atau tidak berdasar dapat menyebabkan ketidakstabilan dan ketidakpercayaan yang berlebihan terhadap pihak berwenang yang sebenarnya bertanggung jawab. Disini kita melihat seorang ahli kritikus yang bernama Socrates dia merupakan seorang kritikus tajam terhadap otoritas dari awal hingga akhir hidupnya.

Dia menantang pandangan tradisional dan norma-norma sosial yang diterima secara luas pada saat itu. Socrates tidak hanya menolak mempertanyakan dan tunduk pada otoritas, ia juga mendorong orang untuk mempertanyakan, menyelidiki, dan berusaha untuk memahami kebenaran dan keadilan lebih dalam.Dengan menekankan pentingnya introspeksi dan refleksi pribadi, Socrates memicu revolusi intelektual yang mempertanyakan fondasi masyarakat Yunani kuno.

Banyak orang yang kritis terhadap kekuasaan pemerintah saat ini diremehkan karena beberapa faktor dan seringkali dianggap remeh.

Pertama, masih ada kecenderungan kuat di beberapa kalangan yang memandang pemerintah sebagai otoritas yang tidak tergoyahkan, dan mereka yang menentangnya akan dianggap sebagai pembuat onar. Misalnya, ketika aktivis dan kelompok masyarakat mengkritik kebijakan lingkungan hidup pemerintah, mereka sering kali diserang atau dianggap sebagai penghambat pembangunan ekonomi.

Kedua, adanya ketidakseimbangan kekuasaan antara pemerintah dan warga negara dapat memperkuat pandangan bahwa kritik terhadap otoritas tidak relevan atau bahkan berbahaya.Misalnya, ketika para pemimpin politik mempunyai kontrol yang kuat terhadap media massa dan sistem peradilan, suara-suara kritis sering kali ditekan atau diabaikan.

Ketiga, politisasi kritik terhadap kekuasaan, dalam beberapa kasus, dapat mengarah pada penggunaan narasi yang menuduh para kritikus sebagai agen asing atau anti-patriot.Hal ini terutama terjadi pada saat polarisasi politik meningkat, ketika pemerintah dan pendukungnya menggunakan retorika nasionalis untuk menutupi kritik yang membangun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun