Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Obrolan Capres 2024 dan Teori Bebek Lumpuh

7 Juni 2021   20:32 Diperbarui: 7 Juni 2021   21:12 1318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemilu. (sumber: KOMPAS/DIDIE SW)

Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2024 adalah proses demokrasi untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden

Republik Indonesia periode 2024--2029. Komisi II DPR bersama pemerintah dan penyelenggara pemilihan umum telah menyepakati hari pemungutan suara Pemilihan Umum 2024 (Pemilu Presiden dan Legislatif) akan jatuh pada Rabu (28/2/2024). Pemilihan ini adalah pemilihan presiden langsung kelima di Indonesia. Untuk pemungutan suara Pilkada Serentak 2024 jatuh pada Rabu (27/11/2024).

Survei Calon Presiden

Walau pilpres baru akan dilaksanakan sekitar tiga tahun dan delapan bulan lagi, publik mulai membicarakan siapa yang diprediksi sebagai calon kuat dan pasangannya. 

Untuk mengetahui calon kuat kunci jawaban ada di lembaga survei yang dengan sistemnya mampu menemukan gambaran popularitas dan elektabilitas calon pemimpin nasional Indonesia periode 2024-2029.

Menjadi persoalan apabila sebuah lembaga survei saat melakukan survei dibiayai oleh sebuah kelompok, partai atau team sukses calon. Banyak lembaga survei yang telah berkiprah sejak pilpres 2004. Kita tahu ada yang independen dan ada yang berbayar. 

Nah, walaupun masih dikatakan baru tampil, Lembaga Survei Parameter Politik Indonesia (PPI) cukup menarik diamati, walau belum tentu hasil surveinya benar 100 persen.

PPI menemukan tren penurunan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres 2024, berbeda dengan tokoh capres lainnya yang cenderung meningkat. 

"Secara umum ada (survei) bulan Februari dan Mei. Prabowo agak sedikit turun (19,9% jadi 18,3%). Kemudian Ganjar naik dari 13,9% menjadi 15,5%, AHY naik (3,8% jadi 7,5%), kemudian RK (Ridwan Kamil dari 4,1% jadi 6,7%) dan seterusnya," kata Direktur Eksekutif PPI Adi Prayitno dalam rilis survei yang bertajuk "Peta Politik Menuju 2024 dan Peta Politik Mutakhir" secara daring, Sabtu (5/6/2021).

Selain itu PPI membuat simulasi pasangan terkuat, bila pilpres diadakan saat ini, mereka yang di surcri terbaik akan menang. Tetapi banyak faktor yang akan memengaruhi menuju 2024, selain waktu juga dinamika politik dan pengaruh psikologis.

Simulasi pertama PPI menduetkan Prabowo - Anies melawan Puan Maharani - AHY. Dari simulasi ini, Prabowo - Anies unggul dengan 43,8 persen dukungan, sedangkan Puan - AHY 13,9 persen, dan 42,3 persen sisanya ragu atau tidak menjawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun