Para pemegang amanah di Indonesia mestinya bisa membaca statement Biden, AS akan duduk sebagai kepala meja, hanya bagaimana kita menyesuaikan kepentingan nasional Indonesia dengan sikap pragmatis mereka agar seimbang, yang pasti siapapun yang berkuasa di Amerika memerlukan dan membutuhkan Indonesia sebagai mitra, khususnya di kawasan Indo Pasifik.
Bila penulis ditanya perubahan pemerintahan di AS apa bisa berdampak kepada posisi Menhan Prabowo, jawabnya, "Itu hak prerogatif presiden". Juga bagi mereka yang mempunyai catatan sebagai pelanggar HAM di masa lalu, kasus bisa dibuka kembali.
Sebagai penutup, dalam politik tidak ada musuh dan kawan abadi, yang ada hanyalah kepentingan. Seperti bermain catur, siapa yang mampu melakukan "schak mat", dialah yang menang. Semoga bermanfaat. Pray Old Soldier.
Penulis : Marsda TNI (Pur) Prayitno Wongsodidjojo Ramelan, Pengamat Intelijen.