Mohon tunggu...
adi pranata
adi pranata Mohon Tunggu... Akuntan - Pranata

hanya pemulung kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Politik

Andai Prabowo yang Presiden

24 Mei 2020   22:23 Diperbarui: 24 Mei 2020   22:13 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Andai Prabowo yang menjadi presiden? sepertinya ini adalah hayalan semu para sisa-sisa pendukung Prabowo yang masih setia mendukung Prabowo walaupun sudah tau bahwa saat ini Prabowo adalah pembantu presiden Jokowi. Tapi kita layak mengandai-andai hal ini, apa salahnya mengandai-andai jika Prabowo adalah presiden saat ini, apa yang akan dilakukan untuk Indonesia dimasa Pandemik ini?? 

Kita tau bahwa Pandemik Covid 19 ini menyerang hampir seluruh negara di dunia ini, bahkan negara maju seperti AS dan Rusia ketar ketir menghadapi serangan Virus ini. Hampir semua kepala negera sekarang diuji kepemimpinannya menghadapi Virus Corona ini. Begitu juga pemerintahan Jokowi, hampir setiap langkah pemerintah ada pro dan kontra. Namun pemerintah Jokowi seakan mengabaikan begitu saja gelombang-gelombang kritikan terhadap pemerintahnya, banyak sekali keputusan kontroversi dan seakan menunjukan ke binggungan pemerintah sendiri akan keputusannya. Namun yang menarik dari semua polemik dari putusan-putusan kontroversi pemerintah adalah parlemen yang bungkam! ya DPR hilang, seakan saat ini eksekutif berkuasa penuh tanpa kontrol dari Legislatif. Kemana DPR yang biasa vokal? 

Andai yang menjadi presiden adalah Prabowo saat ini maka Prabowo pasti akan menurunkan harga minyak? ya minyak dunia sedang turun, namun BBM bersubsidi di RI tidak bergeser, tentu kita paham negara juga ingin mengurangi subsidi mereka dimasa seperti saat ini, tapi jika Prabowo Presiden maka partai wong cilik akan teriak-teriak turunkan harga BBM di parlemen, seperti masa Presiden SBY. Sayang partai itu sekarang dalam lingkaran kekuasaan. 

Andai Presiden saat ini adalah Prabowo maka tidak akan ada kenaikan BPJS. Tentu kenaikan BPJS disaat masyarakat sedang susah seperti saat ini tidaklah tepat. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyarankan jika tidak mampu membayar di kelas 1 maka turunlah ke kelas 3 saja, masyarakat bukan tidak mampu membayar di kelas 1 bagi mereka yang sudah di kelas 1, namun kondisi saat ini apa layak membebani masyarakat dengan kenaikan BPJS? mau kelas apapun saat ini semua masyarakat kena dampak Covid 19, ya kalau menteri karena tunjangan dan gaji tetap mungkin tidak merasakan itu, jika Prabowo yang presiden dan ambil keputusan seperti itu, maka Banteng parlemen akan marah, dan akan berada dalam barisan wong cilik, sekarang? mereka hilang karena terlalu nyaman, menikmati kembali kekuasaan yang sudah 10 tahun hilang. 

Disaat seperti ini kita sadar bahwa pemerintah berusaha melakukan berbagai hal untuk menjaga keselamatan warganya dan juga keselamatan ekonominya, namun dibandingkan apapun nyawa manusia lebih berharaga, Ekonomi bisa bangkit lagi namun nyawa manusia tidak bisa begitu. Parlemen saat ini harusnya menunjukkan kerja mereka mewakili rakyat bukan partai mereka, bantu pemilih mu bukan malah menghamba pada partai mu. Kemana partai-partai yang mengaku sebagai partai rakyat? apa mereka semua sudah nyaman dengan makanan istana? 

Sayang Prabowo juga hanya pembantu presiden, dan sebagai pembantu harus tunduk pada perintah majikan, termasuk partainya yang wajib ikut perintah atasan. 

Andai itu hanya andai, bukan kenyataan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun