Diluar sana kita mengenal Kota Kincir Angin, negeri yang jauh dari jangkauan mata telanjang kita, tapi berbeda dengan di Indonesia ada nama Kota yaitu Kota Angin.Â
Kita lebih mengenal yang jauh dari pada yang dekat, pepatah mengatakan Gajah di pelupuk mata ga kelihatan sementara semut di ujung sana kelihatan.Â
Tidak pantas memang menyematkan pepatah tersebut, karena pepatah ini sering dipakai untuk nasihat yang berhubungan dengan pencarian kesalahan orang lain..
Lain halnya dengan Kota Angin, ini pastinya keren, hanya ada di sini di Jawa Barat.Â
Kota Angin dikenal oleh sebagian orang, dan itu mereka yang telah berkunjung ke Majalengka, bagi yang belum mereka mungkin tidak percaya.Â
Itulah Kota Angin yang di maksud, kota itu masuk di wilayah administratif Jawa Barat, nama sebenarnya adalah Majalengka.Â
Asal muasal Kota Angin yang menjadi julukan Majalengka dikarenakan setiap tahun menjelang bulan Agustus Angin di Majalengka jauh lebih deras dan bisa mengimbangi Angin Puyuh.Â
Kini telah masuk bulan Juni dan Angin sudah menunjukan aktifitasnya, di pagi hari terasa dingin dan di sianghari  amatlah panas dan kecepatan Angin sangatlah deras, ini sebabnya Majalengka disebut Kota Angin.Â
Siklus tahunan ini sudah menjadi kebiasaan, hanya sayang tidak di jadikan area wisata, kita hanya menikmati dari derasnya angin tidak menikmati sebagai unsur kebudayaan yang membawa peningkatan ekonomi dan lainnya.Â
Kalaulah seperti di luar sana, Kincir Angin jadi destinasi wisata, banyak orang berdatangan taksedikit para wisatawan mancanegara pun datang mengunjunginya.Â
Dikira Angin ini kami baru menikmatinya sebagai siklus tahunan, belum ada rencana lain, bagi pemerintah ini sangat menarik apabila di angkat jadi destinasi wisata angin.Â
KeterbatasanÂ
Ini hanya perspektif, berbicara keterbatasan tidak tahu di letakan pada siapa, kalaulah masyarakat tentu sudah sangat mengenalnya, kalau pemerintah mungkin belum ingin dijadikan destinasi wisata.Â
Angin memanglah angin, dia bisa bersahabat tapi bisa jadi malapetaka, memang begitu sifatnya "yang lembut itu lebih menyakitkan" mungkin inilah alasan kenapa ga jadi destinasi wisata.Â
Kalaulah bisa di jadikan baha energi alternatif, mungkin ini jadi wacana. Kincir angin jadi energi listrik, dan kalau kita mencontohnya mungkin bisa dan sangat bisa. Mungkin kah...
Inilah Majalengka dengan banyak julukan salah satunya Kota Angin. Rajin-rajinlah berkunjung ke Majalengka di bulan Juni, Juli, Agustus, September setiap tahun, kalian akan menemukan sensasi Angin Majalengka.Â
Bukan hanya itu, banyk lainnya kalian bisa datang ke Panyaweuyan yang melebihi hebatnya terasering Bali, hutan Pinus, Sanghiang dll. Pokoknya banyak.Â
Inilah Majalengka dengan sejuta wisata, Angin jadi salah satunya. Salam kota angin....