Mohon tunggu...
PPK Ormawa NCC Emergency
PPK Ormawa NCC Emergency Mohon Tunggu... Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Kelompok mahasiswa dengan program "ANTING MPOK NILA: Atasi Stunting dengan Makanan Olahan Ikan Nila Sebagai Upaya Meningkatkan Kesehatan di Desa Purwobinangun" yang berasal dari organisasi mahasiswa NCC Emergency Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Program LENTUR: Upaya Pengabdian Dosen UMY & NCC Emergency dalam Mempersiapkan Masyarakat Hadapi Bencana

8 Maret 2025   10:36 Diperbarui: 8 Maret 2025   10:36 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Program LENTUR (Latihan Edukasi Untuk Respons): Pengembangan Ketahanan Masyarakat Melalui Simulasi dan Pelatihan Tanggap Darurat

Bantul, 4 Februari 2025 -- Pengabdian Masyarakat Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang diketuai Dr. Al Afik, Ns., M.Kep. melalui mekanisme hibah dari Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UMY bekerjasama dengan Nursing Care Club Emergency (NCC Emergency) PSPN FKIK UMY sukses menyelenggarakan Program LENTUR (Latihan Edukasi Untuk Respons): Pengembangan Ketahanan Masyarakat Melalui Simulasi dan Pelatihan Tanggap Darurat. Kegiatan ini berlangsung di Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan melibatkan puluhan peserta dari berbagai kalangan masyarakat.

Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di rangkaian ring of fire (cincin api), sehingga Masyarakat Indonesia diharapkan memiliki kesiapsiagaan yang optimal dalam menghadapi berbagai bencana, seperti gempa bumi, banjir, dan tanah longsor. Kecamatan Pleret merupakan salah satu wilayah di kabupaten Bantul yang memiliki resiko tinggi terjadi gempa bumi dan juga longsor. Oleh karena itu, LPM UMY bersama NCC Emergency mengambil inisiatif untuk memberikan edukasi kepada masyarakat melalui program LENTUR.

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Dr. Al Afik, S.Kep., Ns., M.Kep., menegaskan bahwa kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana sangatlah penting, tidak hanya untuk mengurangi risiko korban jiwa, namun juga untuk meminimalkan kerugian material dan mempercepat proses pemulihan pasca-bencana. Program ini mencakup berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, di antaranya:

  • Tahapan persiapan sekaligus skrining data awal dengan Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) dan Pihak terkait lain , Pemetaan risiko dan kebutuhan masyarakat, Penyusunan modul pelatihan dan materi simulasi serta Pembentukan tim pelaksana dan pembagian tugas

Tahap Pelaksanaan meliputi :

  • Pengisian pre-test untuk mengukur pemahaman peserta sebelum pemberian edukasi.
  • Penyerahan hibah berupa 2 set emergency kit dan scoopstrecher.
  • Sesi edukasi dari narasumber ahli mengenai bencana gempa bumi, kesiapsiagaan perempuan dalam menghadapi bencana, dan sistem peringatan dini.
  • Sesi simulasi bencana sebagai gambaran bagi masyarakat dalam pengaplikasian respon tanggap darurat dalam menghadapi bencana.
  • Pelatihan penggunaan emergency kit atau perlengkapan bencana dasar dalam situasi darurat.
  • Pembentukan kelompok siaga bencana, guna memperkuat kesiapan komunitas lokal.
  • Evaluasi dan post-test untuk mengukur keterampilan dan pemahaman peserta pelatihan.

Hibah Peralatan Posko PRA Pleret
Hibah Peralatan Posko PRA Pleret

Sesi Simulasi Bencana oleh Kader PRA Pleret
Sesi Simulasi Bencana oleh Kader PRA Pleret

Peserta menunjukkan semangat yang tinggi dalam mengikuti rangkaian kegiatan dari sesi pemberian materi hingga simulasi bencana. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, terdapat peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta mengenai kesiapsiagaan bencana. Selain itu, terbentuk kelompok siaga bencana yang siap bertindak dalam keadaan darurat serta terinstalasinya dua sistem peringatan dini untuk mendukung mitigasi risiko bencana.

Sesi Materi: Kesiapsiagaan Perempuan dalam Menghadapi Bencana
Sesi Materi: Kesiapsiagaan Perempuan dalam Menghadapi Bencana

Para peserta mengungkapkan bahwa program ini sangat bermanfaat, terutama bagi mereka yang belum pernah mendapatkan pelatihan tanggap darurat sebelumnya. "Kami jadi lebih paham terkait langkah-langkah yang harus diambil saat bencana terjadi. Simulasi tadi benar-benar membuka wawasan kami tentang pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana," ujar salah satu peserta.

Sebagai bentuk keberlanjutan dari kegiatan ini, ketua tim pengabdian Masyarakat, Dr. Al Afik, S.Kep., Ns., M.Kep.,  telah menyusun beberapa rencana tindak lanjut:

  1. Melakukan pendampingan selama enam bulan ke depan untuk memastikan implementasi ilmu yang telah diberikan.
  2. Membangun forum koordinasi multi-stakeholder guna memperkuat sinergi dalam kesiapsiagaan bencana.
  3. Melakukan evaluasi berkala untuk menilai efektivitas program di masyarakat.
  4. Melakukan mekanisme pembaruan data dan informasi.
  5. Merencanakan strategi replikasi program ke PRA atau PDA lain.
  6. Melakukan tindak lanjut jangka panjang dengan pendampingan melalui jejaring di LLHPB PDA Bantul maupun PWA DIY serta melalui program MDMC DIY pada divisi diklat maupun PRB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun