Mohon tunggu...
El Imania Sastra
El Imania Sastra Mohon Tunggu... pegiat literasi lingkungan lembaga pendidikan tingkat SMP, MTs, MA dan SMK

pegiat literasi lingkungan lembaga pendidikan tingkat SMP, MTs, MA dan SMK. Semua tulisan ini merupakan hasil karya peserta didik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjalanan Masuk ke Alam Lain

1 Oktober 2025   08:04 Diperbarui: 1 Oktober 2025   08:04 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

                "Kami awalnya sedang berkemah, saat kami tengah mendirikan tenda seekor burung Gagak melintas di atas kepala membawa sebuah batu biru dan tanpa sadar kami mengikutinya namun tiba-tiba Gagak itu hilang dan kami memutuskan kembali ke perkemahan namun sampe saat ini kami tak kunjung menemukan perkemahan kami,"

                "Apakah tadi kalian melewati gerbang dua pohon besar disertai semak-semak di sekelilingnya?"

                "Benar nek." Jawab Riyo cepat menyahut pertanyaan sang Nenek.

                "Kalau begitu kalian telah masuk ke alam lain. Kalian tidak akan bisa keluar dari sini."

                "Apa tidak ada cara, Nek?" Tanya Wili.

                "Jika kalian ingin keluar dari sini kalian harus bertemu dengan sosok pocong dan tatap mukanya lalu kalian bacakan ayat kursi 120 kali."

                "Maaf nek itu tidak mungkin bisa kami lakukan, mungkin kalau sekadar ketemu pocong bisa tapi membaca ayat kursi kami tidak bisa, kami bukan orang islam."

                "Kalau begitu masih ada cara lain, salah satu dari kalian jadi tumbal."

                "Jika kami menumbalkan salah satu dari teman kami bagaimana orang tuanya pasti akan sangat khawatir nenek.'' Nenek itu tidak perduli apa yang mereka bicarakan.

                "Kalian ini susah sekali, ingin keluar tapi banyak tapinya kalau dua syarat itu tidak bisa tersisa satu yang bisa kalian lakukan. Teruslah berjalan tanpa menoleh ke belakang." Setelahnya nenek pergi tanpa pamit, pergi memunggungi kami.

                "Eh ke mana nenek itu?" Tanya Galang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun