Mohon tunggu...
Mak Irul_dydi
Mak Irul_dydi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - mom blogger, content writer

seorang mamak..yang ingin selalu belajar, berkarya dan memberi manfaat.\r\nblog pribadi saya http://catatansiemak.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Para Ibu, Kurikulum Merdeka dan Ibu Penggerak

2 April 2023   23:44 Diperbarui: 3 April 2023   00:09 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth



Suatu hari terjadi keributan kecil di grup wali murid putra sulung saya yang duduk di kelas XII. Keributan itu karena ada undangan khusus untuk beberapa anak yang akan mengikuti assessment nasional. Para orangtua yang anaknya terpilih merasa pengumuman itu terlalu dadakan. Mereka merasa putra-putrinya belum siap. Khawatir nilainya jelek dan memepngaruhi prestasi mereka di sekolah. Saya sendiri saat itu masih mengawang-awang "Apa itu assemen Nasional?". Memangnya kenapa kalau anak-anak ikut An ini? Bukankah Asesemen Nasional ini merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka. Lalu sebagian orangtua mulai mengomel dengan adanya kurikulum merdeka ini.


Saya sendiri sejujurnya merasa lega dengan adanya Kurikulum Merdeka. Sebagai seorang pelaku sekolah rumah mandiri (homeschooling) saya sadar betul bahwa kurikulum kita butuh pembaharuan. Kita tidak bias selamanya menggunakan kurikulum yang sama selama puluhan tahun. Karena paradigm pendidikan terus berubah dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Sayangnya ga semua orangtua mau ambil peduli dengan kurikulum yang digunakan anak-anak di sekolah. Padahal yang namanya pendidikan itu ga Cuma tugas sekolah dan tenaga pendidik tapi juga orangtua dan masyarakat serta pemerintah. Itu tugas kita semua.

Saya ingin banget belajar kurikulum merdeka ini tapi waktu belum ketemu jalannya. Sampai akhirnya saya ketemu dengan 'Ibu Penggerak". Ibu Penggerak sendiria adalah bagian dari masyarakat terutama para ibu yang mengambil bagian dalam menyampaikan dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka ke orangtua lain. Saat ini mitra kerja Kemendikbud RI untuk menjalankan Ibu Penggerak ini adalah Sidina Community.

Seorang kawan yang kebetulan adalah founder Sidina mengajak saya bergabung dengan Ibu Penggerak. Karena beliau tahu kecintaan saya dengan dunia pendidikan terutama pendidikan berbasis keluarga. Dan Ibu Penggerak ini pas banget dengan saya cari.

Saat ini sudah ada sekitar tujuh ribuan ibu penggerak yang tersebar di seluruh Indonesia. Dan sekitar 170 orang Fasilitator Ibu Penggerak yang ambil bagian sebagai fasilitator Kurikulum Merdeka di masyarakat.

Prosedur Menjadi Ibu penggerak


Menjadi Ibu Penggerak itu sangat mudah prosedurnya. Pertama: Bergabung dengan Sidina Community kemudian mengikuti pelatihan untuk beberapa materi khusus yang berkaitan dengan Kurikulum Merdeka. Yang materinya ini membuka wawasan para ibu tentang apa dan bagaimana Kurikulum Merdeka itu. Dan bagaiaman mengimplementasikannya di masyarakat. 

Kedua: agar bisa menjadi Fasilitaor Ibu Penggerak kita harus mengikuti Pelatihan offline di Jakarta. Agar bisa mengikuti seleksi ini kita harus melewati beberapa seleksi dulu perdaerah. Mulai dari pemahaman kita tentang pendidikan dalam keluarga dan juga komitmen untuk menyebarkan informasi dan implementasi Kurikulum Merdeka ke keluarga dan masyarakat.

Alahamdulillah saya terpilih menjadi Fasilitator Ibu Penggerak Batch 2 setelah melewati beberapa seleksi dan mewakili Ibu Penggerak Yogyakarta. Di Jakarta para Ibu Penggerak yang terpilih mengikuti Training of Trainer (TOT) Ibu Penggerak yang diadakan oleh kemendikbud RI.

Materi Yang Akan Didapat Setelah Mengikuti Ibu Penggerak

Ada beberapa materi wajib yang harus dipelajari dan dipahami para fasilitator Ibu Penggerak. Yakni

  • Profil Pelajar pancasila
  • Assesmen Nasional dan Literasi Numerasi
  • Tiga Dosa Besar pendidikan
  • Ibu Penggerak

Ke-4 materi ini dipelajari yang disampaikan para ahli di bidangnya lo. Selain itu kita para Ibu Penggerak ini juga diajari materi seperti public speaking, kemudian branding, social media dan juga presentasi materi yang kita pilih.

Enaknya sebagai fasilitator kita bisa memilih materi apa yang paling dekat dengan kita yang nantinya bisa kita sampaikan ke orangtua dan masyarakat. Saya sendiri seorang blogger parenting tentu saja kemudian memilih assesmen Nasional, Literasi dan Numerasi sebagai materi keahlian yang akan saya sampaikan.

Sejak menjadi Fasilitator Ibu Penggerak saya punya materi bagus dan tepat untuk disampaikan ke para ibu lain. Terutama sih bagaiaman agara para orangtua dan khususnya para ibu memahami bahwa pendidikan di sekolah itu juga tanggung jawab orangtua. Kita sebagai orangtua punya hak untuk mengetahui apa saja kurikulum yang dipelajari anak kita di sekolah.

Semua Fasilitator Ibu Penggerak mempunyai kesempatan untuk berbagi ilmunya tentang Kurikulum Merdeka ini ke para ibu lain. Mengingat jaringan para ibu di sekolah itu biasanya luas terutama dengan adanya komite wali murid tentu saja kita bisa ambil bagian dalam menyampaikan tentang Kurikulum Merdeka ke ibu-ibu lain.

Senangnya jaringan Fasilitator Ibu Penggerak ini tersebar luas lo di seluruh Indonesia. Dari Barat sampai Ke Timur. Bahkan saat ToT di Jakarta saya barengan dengan Ibu penggerak asal NTT. Masya allah keren banget kan.

Dan semua Fasilitator Ibu penggerak ini menjadi tombak penyemapaian implementasi Kurikulum Merdeka ke masyarakat. Hampir setiap pekan selalu ada saja laporan di grup ibu Fasil yang sedang membagikan materi tentang Kurikulum Merdeka di daerahnya.

Untuk materi ada banyak yang bisa kita ambil dari https://kurikulum.kemdikbud.go.id tak hanya itu bahkan kita bisa mengambil buku panduan dan buku paket yang lebih ramah literasi dan numerasi untuk anak di website kemendikbud RI dan bisa diunduh secara gratis. Selain itu saya juga berbagi berbagai games edukasi untuk para ibu lain dari belajar.kemdibud.go.id/edugame agar pembelajaran lebih menyenangkan untuk anak. Pembelajaran yang menyenangkan ini sejalan banget dengan prinsip Merdeka Belajar. 

Banyak para ibu yang tadinya tidak paham tentang assemen nasional menjadi memahami bahwa assesmen Nasional adalah bagian dari evaluasi pendidikan kita di daerah masing-masing bukan hanya menilai kemampuan anak semata. Evaluasi yang nantinya menjadi bagian dari kebijakan pendidikan selanjutnya untuk daerah setempat. Mana yang harus diperbaiki mana yang bisa diganti, dst.  

Selain itu para ibu penggerak yang akan berbagi berbagai ilmu tentang pendidikan, pengasuhan anak sampai ilmu-ilmu tentang pengembangan diri. Karena mengingat para ibu penggerak datang dari berbagai latar belakang pendidikan dan profesi. Semuanya merasa sebagai saudara. 

Saya berharap sih semakin banyak para ibu yang bergabung dengan Ibu penggerak agar paling tidak edukasi tentang pentingnya pendidikan yang ramah anak dan suitable bisa menyebar di masyarakat kita. Agar pendidikan benar-benar menjadi bagian dari kehidupan bangsa kita. Bukankah ini sesuai dengan perintah agama. Bahwa al-Ummu Madrosatul Ula. Ibu adalah pendidik pertama. 

Mari kita sesame para ibu bergandeng tangan mencerdaskan anak-anak kita bersama. Oia untuk informasi lebih lanjut tentang Ibu Penggerak teman-teman langsung mampir saja ya ke akun instagramnya @sidina.community 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun