Mohon tunggu...
Dwi Santosa
Dwi Santosa Mohon Tunggu... -

25 years old\r\nYoung Enterpreuner\r\n Alumnus of Universitas Pelita Harapan\r\npoenja_doehwie@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peraturan Soal Rambut

24 Februari 2010   13:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:45 1254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kebanyakan sekolah di Indonesia masih menerapkan aturan melarang siswa (laki-laki) untuk berambut panjang. "Berambut panjang" di sini tidak berarti memiliki rambut sepanjang rambut perempuan, tapi hanya lebih panjang dari kebanyakan rambut pria. Bahkan untuk memperjelas ukuran panjang tersebut beberapa sekolah mematok ekspektasi ukuran panjang tertentu bagi rambut siswanya. Masalah peraturan rambut bukanlah soal sepele. Hal ini menunjukkan kalau kedisiplinan yang ditekankan oleh pendidikan di negeri kita ini masih sebatas pada kedisiplinan luar. Coba perhatikan, laki-laki terpelajar Indonesia memang kebanyakan disiplin dalam hal rambut, tapi yang disiplin dalam hal waktu berapa banyak? Dengan ini manusia-manusia Indonesia telah dibiasakan untuk melihat sesuatu yang bersifat permukaan/kulit bukan dalam/esensi. Negara-negara barat yang tingkat pendidikannya harus diakui sudah lebih maju, tidak terlalu menghiraukan masalah tampilan luar seperti rambut ini. Namun, kedisiplinan waktu dan menghargai lawan bicara misalnya sangat dilatih. Ironisnya, berambut pendek untuk laki-laki sebenarnya adalah budaya dari barat bukan dari timur. Akan tetapi, dewasa ini timur-lah yang lebih keras dalam me-rambut pendekkan laki-laki.... Penulis sangat concern akan hal ini sehingga menghasilkan tulisan yang cukup banyak di sini Di artikel-artikel blog tersebut (yg terbagi menjadi 7 parts), penulis panjang lebar menunjukkan ketidakberalasannya larangan soal panjang rambut yang diterapkan oleh sekolah-sekolah. Setiap peraturan yang dibuat oleh manusia rentan sekali salah. Oleh karena itu, kita harus selalu meninjau ulang setiap peraturan yang sudah ada dengan pikiran yang kritis dan terbuka terhadap perubahan....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun