Fatima, sebuah kota kecil di Portugal menjadi saksi peristiwa yang dikenal dengan nama "Mukjizat Matahari". Peristiwa ini terjadi pada tanggal 13 Oktober 1917.
Tiga anak kecil, Yasinta, Lusia dan Francesco menyampaikan pesan Bunda Maria tentang perang yang sedang melanda Eropa. Perdamaian hanya bisa tercapai jika umat beriman teguh dalam doa, silih (expiation) dan pengurbanan diri.
Meskipun ribuan orang menyaksikan berubahnya matahari di atas kepala mereka, tak sedikit yang tetap menganggap hal itu biasa saja. Dengan kata lain, rasa takut dan takjub pada Tuhan telah terkikis oleh rasa ingin tahu semata.
Nama "Fatima" juga tidak asing bagi saudara-saudari Muslim. Rasa cinta pada Bunda Maria bukanlah hal baru dalam ajaran Islam.Â
Di hadapan ancaman"palu arit", berdiri tegak seorang "Wanita berselubungkan matahari dan bulan di bawah kakinya serta mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya". Ia sanggup menginjak kepala ular naga "merah" yang telah merenggut nyawa hampir sepertiga penduduk dunia secara sistematis.
Semoga Maria membawa kembali ke hati kita masing-masing, damai yang diberikan oleh Puteranya, Yesus.