Mohon tunggu...
Pren Lahang
Pren Lahang Mohon Tunggu... Administrasi - P.Lahang

aku adalah aku

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Disiplin Gereja dan Penerapannya

20 Mei 2019   16:24 Diperbarui: 2 Juli 2021   00:59 2151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Disiplin Gereja dan Penerapannya (chalcedon.org)

Supaya mereka yang menempuh hidup yang memalukan dan keji jangan sampai digolongkan orang Kristen. Sebab hal itu akan menyebabkan kehinaan terhadap nama Allah, seakan-akan gereja-Nya yang Kudus (Efesus 5:25) menjadi sarang orang yang jahat dan bejat. ( Menjaga Kekudusan Gereja )

  • Supaya orang-orang yang baik tidak dirusak karena terus-menerus bergaul dengan orang-orang yang jahat, sebagaimana biasanya terjadi. Sebab kita mempunyai kecenderungan untuk tersesat, sehingga oleh contoh-contoh yang jelek dengan mudah saja dibuat menyimpang dari jalan hidup yang lurus. ( Menjaga Kemurnian Jemaat )

  • Supaya mereka sendiri, karena malu, mulai menyesali kejahatan mereka. Bagi mereka pun gunanya bila kejahatan mereka mendapat hukuman supaya mereka terbangun oleh rasa pedihnya lecutan-lecutan. Kalau dibiarkan saja, mereka akan nekat. (Ada Pertobatan pribadi )

  • Disiplin Gereja jangan dijadikan alat atau standar untuk mengukur anggota yang bersalah. Yang perlu diperhatikan oleh gereja dalam hal mendisiplinkan jemaat adalah bagaimana cara anggota jemaat yang berbuat dosa itu dibimbing/konseling supaya ia mau mengakui dosanya dan bertobat kepada Tuhan. 

    Baca juga : Gereja sebagai Tubuh Mistik Kristus

    Prinsip penerapan disiplin gereja adalah berdasarkan kasih. Gereja tidak boleh membenci orang yang berdosa atau menganggapnya sebagai musuh (Gal 6:13). Ch Abineno dalam bukunya mengatakan: 

    Disiplin Gereja akan menuntun kepada pengakuan dosa dan pertobatan sepenuhnya sehingga orang yang telah melakukan pelanggaran tersebut kembali kepada jalan yang benar yaitu hidup didalam Kristus. 

    Disiplin Gereja yang juga disebut pengucilan merupakan sebuah hukuman yang dilakukan dengan lemah lembut dan kasih serta dalam pelaksanaannya berbeda dengan hukuman yang dilakuakan dalam masyarakat umum (hukum negara).

    1. Fungsi Disiplin di dalam Gereja

    • Disiplin gereja berfungsi untuk mengendalikan serta menjinakkan orang yang dalam keadaan marah maupun yang melanggar ajaran Kristus (Galatia 6:2).

    • Disiplin gereja juga berfungsi supaya kejahatan tidak berkembang didalam menaati aturan yang telah ditetapkan (wahyu 2:4 & I Yoh 4:20)

    • HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      5. 5
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
      Lihat Humaniora Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun