Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Design Thinking dalam Pembelajaran P5: Mempromosikan Gaya Hidup Berkelanjutan Fase E Kurikulum Merdeka (Best Practice)

23 Mei 2023   23:59 Diperbarui: 23 Mei 2023   23:59 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa SMA Tarakanita Magelang sedang melakukan ideation and brainstorming dalam salah satu sesi Pembelajaran P5 (Dokumen Pribadi)

E. Refleksi dan Dokumentasi: Pemikiran desain melibatkan komponen reflektif di mana siswa mendokumentasikan perjalanan belajar mereka. Dorong siswa untuk memelihara jurnal, blog, atau portofolio yang menangkap pengalaman, tantangan, dan pertumbuhan mereka selama proyek berlangsung. Refleksi mempromosikan metakognisi dan membantu siswa menginternalisasi proses pemikiran desain, mempersiapkan mereka untuk upaya pemecahan masalah di masa depan.


Dengan kata lain, penerapan DT dalam Pembelajaran P5 dalam konteks Semarak Merdeka Belajar memberi siswa kerangka yang terstruktur dan memberdayakan untuk mengatasi tantangan keberlanjutan. 

Dengan mengikuti langkah-langkah empati dan definisi masalah, ide dan brainstorming, pembuatan prototipe dan iterasi, pengujian dan umpan balik, serta refleksi dan dokumentasi, siswa mengembangkan keterampilan dan pola pikir yang berharga yang diperlukan untuk pemecahan masalah yang berkelanjutan. 

Semarak Merdeka Belajar yang melekat dalam DT memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi hasrat mereka, berkolaborasi dengan orang lain, dan membuat dampak positif pada komunitas mereka. 

Melalui Semarak Merdeka Belajar, siswa tidak hanya menimba ilmu tetapi juga menumbuhkan empati, berpikir kritis, kreativitas, dan resiliensi, memposisikan mereka sebagai kontributor aktif untuk masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif.

4. Menerapkan Proyek Gaya Hidup Berkelanjutan:

Saat menerapkan DT untuk proyek Gaya Hidup Berkelanjutan Fase E, penting untuk fokus pada tiga pilar keberlanjutan: lingkungan, sosial, dan ekonomi. Berikut adalah beberapa ide proyek yang selaras dengan pilar-pilar ini:

A. Lingkungan: Siswa dapat membuat inisiatif untuk mengurangi limbah, mempromosikan daur ulang, menghemat energi, atau melindungi sumber daya alam. Mereka dapat merancang solusi pengemasan yang berkelanjutan, mengembangkan kampanye pendidikan tentang praktik ramah lingkungan, atau mengeksplorasi alternatif energi terbarukan.

B. Sosial: Siswa dapat mengatasi keberlanjutan sosial dengan mengembangkan proyek yang mempromosikan inklusivitas, keadilan sosial, atau keterlibatan masyarakat. Mereka dapat merancang program untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu sosial, menciptakan platform untuk dialog dan kolaborasi, atau mengembangkan inisiatif yang meningkatkan kesejahteraan komunitas yang terpinggirkan.

C. Ekonomi: Siswa dapat menjelajahi model bisnis berkelanjutan, praktik ekonomi sirkular, atau pola konsumsi etis. Mereka dapat mengembangkan usaha kewirausahaan yang berfokus pada produk atau layanan yang berkelanjutan, merancang rantai pasokan yang berkelanjutan, atau mengusulkan inisiatif untuk mempromosikan praktik perdagangan yang adil.

Beragam proyek dalam Semarak Merdeka Belajar menunjukkan komitmen siswa terhadap pembangunan berkelanjutan di berbagai dimensi. Melalui inisiatif mereka di bidang lingkungan, sosial, dan ekonomi, siswa menunjukkan pemahaman mereka tentang keterkaitan keberlanjutan dan dampaknya terhadap masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun