Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tiada Piala Dunia

13 Oktober 2025   07:20 Diperbarui: 13 Oktober 2025   07:11 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pesepakbola di lapangan [Gambar: pribadi/Meta AI]

Asa itu padam

Tangis berjatuhan

Sesak di dada tak tertahankan

Lapangan banjir keringat dan air mata

Mimpi itu nyata

Menggelora dalam dada

Mengakar ke sanubari 

Janji pada ibu pertiwi

Dukungan dari penjuru segala 

Rakyat gegap gempita

Pemain rela bertukar cerita

Penguasa mencari citra

Setapak demi setapak

Selangkah demi selangkah

Berlari

Mengejar

Lelah 

Letih

Tak dirasa

Sebagian mencaci maki

Sebagian tak memberi simpati

Sebagian memanfaatkan situasi

Bercampur baur

Mengaduk kemaruk

Sebagian teguh berjalan

Tak peduli oceh kiri kanan

Mengandalkan tekad

Mengandalkan langit

Anak-anak kampung itu

Memikul mimpi

Dari penjuru nusantara

Demi bangsa dan negara

Tapi...

Mimpi itu musnah

Tempat itu tak bisa diraih

Pupus

Sementara...

Mungkin memang semua belum siap

Mungkin ada bagian yang dipaksakan

Mungkin...

Mungkin...

Kalian semua masih ditunggu

Kalian semua masih dinanti

Oleh jutaan mata jutaan anak bangsa

Di tempat itu

Di besok waktu

Di rasa yang menyatu

Di asa yang membatu

Di gema yang menyeru

Di ruang yang mengharu biru

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun