Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibunda

27 Maret 2020   14:01 Diperbarui: 27 Maret 2020   14:10 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jika waktu bisa berputar mundur.
Tak ingin pelukanku mengendur.
Aku ingin bersamamu lebih lama.
Menemanimu terus yang utama.

Jika waktu bisa kembali.
Kuingin makin terikat oleh temali.
Temali jiwa dan hati.
Engkaulah cintaku sejati.

Hadirku di dunia karenamu.
Duniaku berkat pengorbananmu.
Surgaku di kakimu.
Tapi apa balasanku padamu?

Jika dan hanya jika.
Cuma itu yang aku bisa.
Ditinggal olehmu baru terasa.
Padahal sebelumnya lebih banyak lupa.

Ini sedih yang luar biasa.
Ini sakit yang tidak biasa.
Ke mana rindu harus dibawa.
Pergimu membawa duka.

Walau ikhlas sudah berusaha.
Tapi lukanya masih menganga.
Tak sempat kita berbagi canda.
Penyesalan memang di akhir cerita.

Terima kasih untuk semua.
Maafkan untuk semua.
Aku bersaksi pada Sang Maha Segala.
Tugasmu tunai dengan sempurna.

Ibunda,
Kau sudah  bahagia di sana.
Sampaikan salam pada ayahanda di sana.
Semoga kelak kita bisa berjumpa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun