Mohon tunggu...
Pipit Indah Oktavia
Pipit Indah Oktavia Mohon Tunggu... Fresh Graduate dari Fakultas Hukum Universitas Jember

Menulis bukan karena tahu segalanya, tapi karena ingin belajar lebih banyak. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Jember yang percaya bahwa perspektif bisa tumbuh dari cerita sederhana. Di Kompasiana, saya ingin berbagi, bukan menggurui.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

5 Aplikasi yang Diam - Diam Menyedot Energi Emosimu

18 Juni 2025   13:41 Diperbarui: 18 Juni 2025   13:41 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa sangka, aplikasi yang katanya "paling profesional" justru bisa jadi sumber tekanan mental? Di LinkedIn, semua orang tampak luar biasa: promosi, kuliah S2 ke luar negeri, proyek besar, hingga networking dengan tokoh ternama. Walau bisa memotivasi, namun secara tidak sadar ini menimbulkan "toxic productivity", di mana seseorang merasa dirinya tidak cukup, meski sudah bekerja keras. Akhirnya, waktu istirahat terasa seperti kegagalan, dan pencapaian orang lain menjadi cermin atas ketidakmampuan pribadi.

Kita tidak harus menghapus semua aplikasi ini, karena nyatanya banyak manfaat juga yang mereka bawa. Namun, menjadi sadar bahwa energi emosional kita bukan sumber daya yang tak terbatas adalah kunci penting. Bijak dalam menggunakan, menyeleksi konten, mengatur waktu, dan menetapkan batasan digital bisa menjadi langkah awal untuk tetap waras di tengah hiruk-pikuk informasi.

Di era digital, higienitas emosional sama pentingnya dengan kebersihan fisik. Kita boleh terkoneksi, tapi jangan sampai kehilangan kendali atas kedamaian batin sendiri. Karena kadang, bentuk perawatan diri paling esensial bukanlah masker wajah atau pijat refleksi, tapi log out dari dunia yang terlalu bising.

Referensi:

Royal Society for Public Health (2017). Status of Mind: Social media and young people's mental health and wellbeing.

Journal of Behavioral Addictions (2022). "Short-Form Video Platforms and the Attention Economy."

Pew Research Center (2021). The Emotional Toll of Social Media Use.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun