Mohon tunggu...
Viator Henry Pio
Viator Henry Pio Mohon Tunggu... Freelancer - Fakta : Proyek Agung Pikiran dan Kata

Start by doing what's necessary; then do what's possible; and suddenly you are doing the impossible

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Moralitas "Invisible Hand" Ekonomi dalam Desakan Pandemi Covid-19, Belajar dari Bapak Ekonomi Modern

28 April 2020   03:11 Diperbarui: 28 April 2020   03:35 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari cover buku The 'Invisible Hand' and British Fiction, 1818--1860|Koleksi pribadi

|

Dalam Seminar "Transformasi Ekonomi untuk Indonesia Maju" di Hotel Borobudur, dihadapan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian  Darmin Nasution, Jusuf Kalla pernah mengingatkan akan ancaman terhadap perekonomian dunia yang terjadi berjarak 10 tahun. (Kompas. Com, 9/08/2019)

Secara historis, Indonesia telah diguyur deretan krisis ekonomi dalam perjalanannya sebagai bangsa independen. Krisis ekonomi dimotori beragam persoalan seperti terjadi di Asia (Thailand, 1998) karena kuncuran kredit berlebihan dan penumpukan utang. kemudian Amerika Serikat tahun 2008 diakibatkan banyaknya debitur yang gagal bayar KPR atau subprime mortgage. 

Bila dikonfrontasikan dengan fenomena covid 19 ditahun 2020 maka perkiraan J. Kalla melenceng soal durasi waktu yang seharusnya berjarak 12 tahun. Manuver yang menjadi sentrum ancaman ekonomi pun berseberangan. Sebab agresi terhadap kestabilan ekonomi bukan pada sektor perbankan, politik, produktivitas dan persaingan dagang tetapi secara tak terduga yang lahir dari gejolak nonalam covid 19.

Sri Mulyani menyebut dalam video "Press Conference Bersama terkait Stimulus Ekonomi" covid 19 dikategorikan sebagai extraordinary time. Untuk itu dibutuhkan extraordinary policy dan extraordinary action. Sehingga harus dibentuk suatu paket kebijakan extraordinary yang merupakan kombinasi antara fisikal, moneter dan relaksasi disektor keuangan. 

Menurut saya, walaupun perkiraan bahwa kondisi ekonomi akan turun hingga batas negatif yakni 0,4 namun komitmen utama para pemimpin ekonomi, perbankan, pemerintah tetap memproritaskan kemanusiaan.


Bahkan ditengah ketidakpastian ekonomi ini, para petinggi tetap menyebut bahwa kondisi terkini sebagai krisis kesehatan dan kemanusiaan. Walaupun krisis kemanusiaan ini akan bertransmisi secara nyata menjadi masalah ekonomi, sosial dan ancaman stabilitas keuangan. 

Kita mengamini bahwa fundamental option ditengah gempuran covid 19 adalah penyelamatan manusia. Sehingga tak heran berbagai upaya pemerintah adalah bagaimana menyelesaikan persoalan corona sekaligus menciptakan ruang kemakmuran yang mungkin bagi masyarakat.

Sikap keberpihakan terhadap kemanusiaan ini mencerminkan suatu aktualisasi moral. Itulah visi fundamental yang melampaui kalkulasi ekonomis. Suatu etika yang mempertegas pilihan untuk berpihak terhadap nilai-martabat hidup.

Jelas bahwa wabah corona membentur berbagai aspek yang menimbulkan wajah ketidakpastian. Ketidakpastian merupakan urgensi yang menuntut jawaban etika kepastian. Pertanyaannya, apa panduan moral yang tepat yang direalisasikan demi menunjang perekonomian ditengah ketidakpastian ini? 

Etika kepastian merupakan sikap individual maupun kelompok dalam menjaga stabilitas keuangan. Dalam bahasa Adam Smith dinamakan moralitas invisible hand. Gagasan ini mencakup strandar kebajikan-kebajikan dasariah yang harus diejawantahkan dalan kondisi terdesak. Karena berbicara tentang ekonomi tak terpisah dari perilaku yang dalam konteks ini adalah upaya untuk menjaga stabilitas keuangan nasional.

Dalam ulasan selanjutnya akan dikemukan selain tentang siapa itu Adam Smith, pengaruh dan pandangan secara singkat, kita  menganalisa konsep moral invisible hand. Ini merupakan upaya untuk menguak dasar-dasar etika yang menjadi instrumen dalam berekonomi ditengah pandemi.

Adam Smith dan Pengaruhnya

Adam Smith (1723-1790) merupakan keturunan Skotlandia. Ia dikenal sebagai seorang filsuf lewat padangan tentang filsafat moral, sosial ekonomi dan politik ekonomi. Corak pemikiranya tertuang dalam buku-buknya; The Theory of Moral Sentiments (1759); The Wealth of Nations (1776 ). 

Gerak pemikirannya dalam pusaran pemikiran filsafat abad XVIII yakni Enlightenment (Inggris) atau Aufklrung (german) dengan agenda transformasi seperti paham antroposentrisme (humanisme); revolusi industri 1.0; revolusi politik seperti Inggris, Amerika dan Prancis; dan Kapitalisme Awal dan Merkantilisme

Gagasannya mempengaruhi dunia ekonomi dan politik. Terlihat dalam seorang Smithian bernama Sri John James Cowperthwwaite,1961-1971 (Sekretaris Keuangan Hongkong, visioner berkebangsaan Skotlandia) yang menentukan roda perekonomian Hongkong hingga saat ini.

Dalam suratnya kepada John Norvell, Thomas Jefferson menulis; "if your views of political enquiry go further to the subjects of money and commerce, Smith's Wealth of Nations  is the best book to be read". Jefferson (Presiden Amerika ketiga; Pencetus Deklarasi Kemerdekaan; Pendiri AS) memiliki, membaca, dijadikan referensi dan merekomendasikan buku itu. Dikatakan bahwa Amerika dalam perkembanganya sekarang baik ekonomi maupun politik lahir dari benih pemikiran Smith.

Dengan begitu , Smith dinobatkan sebagai figur Pencerahan Skotlandia, Bapak Kapitalisme, Bapak Ekonomi Modern. Karya "The Wealth of Nations " dianggap sebagai "magnum opus" yang membuka sejarah pemikiran ilmu ekonomi.

Menafsir Moralitas invisible hand berekonomi dalam ketidakpastian covid 19

Pandemi covid 19 merupakan sebuah "nightmare" dalam perekonomian global. Alasanya kondisi ini tak pernah terlintas dalam benak semua orang akan terjadi saat dan seperti sekarang ini. Selain tak terduga, geliat wabah ini memberi sinyal ketidakpastian dalam prediksi ekonomi. Sehingga presiden Jokowi berani bersuara tentang kewaspadaan akan kemungkinan resesi tahun ini.

Kewaspadaan itu membutuhkan sikap. Saya kita sikap moral dapat merujuk pada konsep invisible hand yang diprakarsai Adam Smith. Konsep ini sebagai suatu metafora yang kemudian dianalisis dari berbagai perspektif. Ada yang menafsir sebagai campur tangan Ilahi; proses natural transaksi dan sikap sukarela dalam berekonomi.

Untuk itu, kita coba mengeksplorasi gagasan invisible hand secara seimbang berdasarkan tinjauan moral yang menjadi panduan dalam bersikap di tengah ketidakpastian Covid 19. Karena kita yakni kualitas moral mendasari sikap berekonomi. Hal ini tidak boleh bertukar tempat atau berdiri terpisah.

That seeking men are often led by invisible hand....without knowing it, without intending it, to advance the interest of the society.

Pertama, Invisible hand sebagai visi

Albert Einstein berujar imagination(vision) is more important than knowledge. Faktanya dicerahi oleh gagasan Adam Smith, John James mampu merubah perekonomian Hongkong dan Jefferson mampu mencetus deklarasi kemerdekaan Amerika. 

Dalam konteks kita, terikan Presiden Jokowi, ramalan Kalla dan kewaspadaan Mulyani, Airlangga Hartarto, Wimboh Santoso  dan Perry Warjiyo  akan gejolak ekonomi tanah air merupakan aplikasi dari moralitas invisible hand. 

 Kedua, Invisible hand dalam self-interest dan sympathy

Invisible hand merupakan bagian dari teori laissez-faire (perancis=let do). Dalam pengertian bahwa kebebasan untuk memenuhi kepentingan diri, aktivitas berproduksi serta komsumsi sebenarnya terarah pada dan terpenuhi secara sempurna kepentingan seluruh masyarakat. 

Menurut Adam Smith, self-interest dan sympathy bukanlah antitesis tetapi complementaris. Karena itu tidak boleh egois (selfish) seperti para merkantilis yang memonopoli emas dan perak.

Man has almost constant occasion for the help of his brethren, and it is in vain for him to expect it from their benevolence only.

Ketimpangan sosial akan terjadi bila kepentingan diri dan rasa simpati terlaksana secara tidak seimbang di tengah pandemi. Kini yang perlu dipraktekan adalah menjauhi sikap dan motivasi merkalitisme yang berpotensi memperparah keadaan ekonomi kita. Dengan menjaga kemerataan, tidak menumpuk bahan-bahan pokok maka kita sedang menggalang kemakmuran. Dengan itu, kita sedang meringankan beban negara dan kepanikan masyarakat melalui dengan tangan yang tersembunyi.

Ketiga; Invisible hand terungkap dalam kebajikan-Kebajikan

Ada tiga bentuk dan fungsi kebajikam yang merupakan kualitas moral yang ditawarkan oleh Smith dalam kehidupan bersama yakni; kebijaksanaan untuk memoderasikan akses kepada individu-individu. Keadilan untuk membatasi kerugian yang kita lakukan kepada orang lain. Kemurahan hati untuk  meningkatkan kehidupan sosial dengan mendorong kita untuk mempromosikan kebahagiaan orang lain. 

Singkatnya, tuntutan perwujudan kebajikan-kebajikan itu demi mencapai self-happiness dan happiness of others. Praksisnya, kepanikan akan pandemi ini tidak mengharuskan kita untuk menarik simpanan di bank secara masif (rush) atau bertansaksi spekulasi untuk mendapatkan keuntungan pribadi. 

Ingatlah bahwa kita ada, hidup berdampingan dengan orang lain. Dan "orang lain itu adalah mediator yang sangat diperlukan antara diriku dan aku...aku melihat diriku sendiri karena seseorang melihat aku", ujar Sartre. Kalau "yang lain" itu berharga maka uluran tangan kita bukan untuk mengkerdilkan tetapi memberi nafas, tunas perekonomian segar bagi kemakmuran rakyat indonesia.

Keempat, Invisible hand dalam self-commend dan propriety of action 

Corona memaksa orang tinggal dirumah dan membatasi ruang aktivitasnya. Sederhananya, perjumpaan real diminimalisir. Kondisi ini mencuat berbagai reaksi karena berdampak pada aspek ekonomi, psikologis, sosial budaya. Corona mendobrak tuntutan yang telah mengakar dalam keseharian.

Namun wabah ini tidak membatasi orang untuk berjumpa secara virtual. Melalui media komunikasi orang saling menyapa, meneguhkan sebagai cara merawat relasi kekerabatan. Yang perlu diwaspadai adalah kekuatan media yang memberi peluang ekonomi (income) dengan melanggengkan hasrat "berlebel kepentingan" untuk kepentingan ekonomi individual semata. 

Ketika media menggiring informasi sesat maka berdampak buruk untuk khalayak. Karena semua orang mengharapkan informasi edukatif tentang covid-19 melalui media. 

Moralitas invisible hand meliputi penguasaan diri dan kesopanan dalam cara kita menggunakan media untuk memberikan suatu informasi yang akurat demi membangun kepercayaan diri masyarakat dalam melawan wabah ini.

Kelima, invisible hand dalam punishment dan reward

Menurut Smith, moralitas bukanlah suatu tindakan kalkulatif. Sebab moralitas berasal dari diri sebagai individu sekaligus makhluk sosial. Untuk itu, hukuman dan penghargaan memiliki fungsi sosial yang penting.

Kita menghargai tindakan menguntungkan masyarakat dan mencela tindakan yang merugikan. Smith mengandaikan secara metaforis dengan kebaikan alam. Sesungguhnya alam telah menopang keberadaan kita seperti "tangan tak terlihat" yang membimbing hidup kita bahkan pula berkekuatan menghukum karena keteledoran kita.

Akhirnya, kita berkeyakinan bahwa walau corona berpotensi membunuh tubuh namun tidak kuasa membinasakan jiwa. Corona mencemaskan tetapi tidak mengaburkan semangat. Corona memenjarakan raga tetapi tak mengkerdilakan cita-cita. Itulah utopia. Itulah cita-cita ideal kita bersama dalam membangun ekonomi bangsa yang dimulai dari diri sendiri melalui moralitas invisible hand.

Dalam kondisi ini kita membutuhkan kerelaan tangan yang tersembunyi dari semua orang dibarengi dengan cita-cita utopis. Sebab menurut Anatole France, seorang utopis adalah orang yang berkemauan untuk keluar dari gua kesengsaraan. Dari komitmen menuju kota real harapan.  Utopia adalah prinsip dari semua kemajuan dan narasi ke masa depan yang lebih baik.

Referensi

Adam Smith, The theory of Moral Sentiments, Cambridge University Press, 2004

Adam Smith, An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations, 1786

E. Royston Pike, Adam Smith Father of the Science of Economics, Hawthorn Books, 1966

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun