Dalam ulasan selanjutnya akan dikemukan selain tentang siapa itu Adam Smith, pengaruh dan pandangan secara singkat, kita  menganalisa konsep moral invisible hand. Ini merupakan upaya untuk menguak dasar-dasar etika yang menjadi instrumen dalam berekonomi ditengah pandemi.
Adam Smith dan Pengaruhnya
Adam Smith (1723-1790) merupakan keturunan Skotlandia. Ia dikenal sebagai seorang filsuf lewat padangan tentang filsafat moral, sosial ekonomi dan politik ekonomi. Corak pemikiranya tertuang dalam buku-buknya; The Theory of Moral Sentiments (1759); The Wealth of Nations (1776 ).Â
Gerak pemikirannya dalam pusaran pemikiran filsafat abad XVIII yakni Enlightenment (Inggris) atau Aufklrung (german) dengan agenda transformasi seperti paham antroposentrisme (humanisme); revolusi industri 1.0; revolusi politik seperti Inggris, Amerika dan Prancis; dan Kapitalisme Awal dan Merkantilisme
Gagasannya mempengaruhi dunia ekonomi dan politik. Terlihat dalam seorang Smithian bernama Sri John James Cowperthwwaite,1961-1971 (Sekretaris Keuangan Hongkong, visioner berkebangsaan Skotlandia) yang menentukan roda perekonomian Hongkong hingga saat ini.
Dalam suratnya kepada John Norvell, Thomas Jefferson menulis; "if your views of political enquiry go further to the subjects of money and commerce, Smith's Wealth of Nations  is the best book to be read". Jefferson (Presiden Amerika ketiga; Pencetus Deklarasi Kemerdekaan; Pendiri AS) memiliki, membaca, dijadikan referensi dan merekomendasikan buku itu. Dikatakan bahwa Amerika dalam perkembanganya sekarang baik ekonomi maupun politik lahir dari benih pemikiran Smith.
Dengan begitu , Smith dinobatkan sebagai figur Pencerahan Skotlandia, Bapak Kapitalisme, Bapak Ekonomi Modern. Karya "The Wealth of Nations " dianggap sebagai "magnum opus" yang membuka sejarah pemikiran ilmu ekonomi.
Menafsir Moralitas invisible hand berekonomi dalam ketidakpastian covid 19
Pandemi covid 19 merupakan sebuah "nightmare" dalam perekonomian global. Alasanya kondisi ini tak pernah terlintas dalam benak semua orang akan terjadi saat dan seperti sekarang ini. Selain tak terduga, geliat wabah ini memberi sinyal ketidakpastian dalam prediksi ekonomi. Sehingga presiden Jokowi berani bersuara tentang kewaspadaan akan kemungkinan resesi tahun ini.
Kewaspadaan itu membutuhkan sikap. Saya kita sikap moral dapat merujuk pada konsep invisible hand yang diprakarsai Adam Smith. Konsep ini sebagai suatu metafora yang kemudian dianalisis dari berbagai perspektif. Ada yang menafsir sebagai campur tangan Ilahi; proses natural transaksi dan sikap sukarela dalam berekonomi.
Untuk itu, kita coba mengeksplorasi gagasan invisible hand secara seimbang berdasarkan tinjauan moral yang menjadi panduan dalam bersikap di tengah ketidakpastian Covid 19. Karena kita yakni kualitas moral mendasari sikap berekonomi. Hal ini tidak boleh bertukar tempat atau berdiri terpisah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!