That seeking men are often led by invisible hand....without knowing it, without intending it, to advance the interest of the society.
Pertama, Invisible hand sebagai visi
Albert Einstein berujar imagination(vision) is more important than knowledge. Faktanya dicerahi oleh gagasan Adam Smith, John James mampu merubah perekonomian Hongkong dan Jefferson mampu mencetus deklarasi kemerdekaan Amerika.Â
Dalam konteks kita, terikan Presiden Jokowi, ramalan Kalla dan kewaspadaan Mulyani, Airlangga Hartarto, Wimboh Santoso  dan Perry Warjiyo  akan gejolak ekonomi tanah air merupakan aplikasi dari moralitas invisible hand.Â
 Kedua, Invisible hand dalam self-interest dan sympathy
Invisible hand merupakan bagian dari teori laissez-faire (perancis=let do). Dalam pengertian bahwa kebebasan untuk memenuhi kepentingan diri, aktivitas berproduksi serta komsumsi sebenarnya terarah pada dan terpenuhi secara sempurna kepentingan seluruh masyarakat.Â
Menurut Adam Smith, self-interest dan sympathy bukanlah antitesis tetapi complementaris. Karena itu tidak boleh egois (selfish) seperti para merkantilis yang memonopoli emas dan perak.
Man has almost constant occasion for the help of his brethren, and it is in vain for him to expect it from their benevolence only.
Ketimpangan sosial akan terjadi bila kepentingan diri dan rasa simpati terlaksana secara tidak seimbang di tengah pandemi. Kini yang perlu dipraktekan adalah menjauhi sikap dan motivasi merkalitisme yang berpotensi memperparah keadaan ekonomi kita. Dengan menjaga kemerataan, tidak menumpuk bahan-bahan pokok maka kita sedang menggalang kemakmuran. Dengan itu, kita sedang meringankan beban negara dan kepanikan masyarakat melalui dengan tangan yang tersembunyi.
Ketiga; Invisible hand terungkap dalam kebajikan-Kebajikan
Ada tiga bentuk dan fungsi kebajikam yang merupakan kualitas moral yang ditawarkan oleh Smith dalam kehidupan bersama yakni; kebijaksanaan untuk memoderasikan akses kepada individu-individu. Keadilan untuk membatasi kerugian yang kita lakukan kepada orang lain. Kemurahan hati untuk  meningkatkan kehidupan sosial dengan mendorong kita untuk mempromosikan kebahagiaan orang lain.Â