Jemarimu mewakili logika pilihan
Yang kembali memasungmu pada perhambaan
Sebagai orang buangan dalam diri yang terpecah
Lalu dalam sesal
Karena jemari membutakan mata pilihanmu
(Kota Karang, 2020)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!