Mohon tunggu...
Reza Pamungkas
Reza Pamungkas Mohon Tunggu... Jurnalis -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kratologi TGB Dukung Jokowi

16 Juli 2018   10:18 Diperbarui: 16 Juli 2018   10:34 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alasan TGB yang mendukung Jokowi demi keberlangsungan pembangunan di NTB, menurut Aristoteles adalah tindakan yang wajar. Sebab umumnya, tindakan politik sangat berkaitan dengan etika politik dan ekonomi. Dalam hal ini, pelanggaran etika politik yang dilakukan TGB memang berkaitan dengan perekonomian di wilayah yang dipimpinnya.

Meski begitu, seperti apa yang dikatakan oleh Plato di atas, pelanggaran TGB yang mengutamakan kepentingan rakyat daripada kepentingan partai, tidak juga bisa dipersalahkan. Sebagai seorang pemimpin daerah, TGB terbukti bersedia membalik arah pandangan politiknya demi kemajuan wilayah yang dipimpinnya.

Sikap TGB yang lebih mementingkan tanggung jawabnya sebagai penguasa NTB dibanding partai ini, menurut Niccolo Machiavelli merupakan sebuah realitas politik. Sebab demi keberhasilan kepemimpinannya, TGB berani mendukung Jokowi untuk berkuasa sebagai presiden selama dua periode, mendahului keputusan partainya.

Realitas politik yang dilakukan TGB ini juga dapat disebut sebagai kratologi atau upaya mendapatkan kekuasaan secara demokratis dan sekaligus menggunakannya secara demokratis pula. Dengan kata lain, TGB sebenarnya mendukung pemimpin yang nantinya juga akan membantu keberhasilan kepemimpinannya di NTB.

Mega Proyek NTB, Rasionalitas TGB

"Hendaknya negara mewujudkan penyelenggaraan pelayanan umum sebaik-baiknya kepada masyarakat." ~ Aristoteles

Sebagai Gubernur NTB, TGB dikenal sebagai salah satu pemimpin muda berprestasi. Dalam dua periode kepemimpinannya ini, ia mampu mengubah wajah NTB dari wilayah yang sebelumnya dianggap terbelakang menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tinggi melalui berbagai pembangunan yang mampu mengurangi angka kemiskinan.

Pada Pembukaan Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan (Kortekrenbang) Regional 2 Tahun 2018 di Mataram, beberapa waktu lalu, TGB memaparkan kalau pembangunan di NTB kini telah memenuhi sebagian besar prioritas pembangunan daerah, dengan angka pertumbuhan ekonomi yang terbilang progresif.

Selain itu, TGB pun menyampaikan beberapa rencana besar yang sedang dilaksanakan di NTB, yaitu pembangunan tiga kawasan potensial seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Pengembangan Kawasan Samota di Pulau Sumbawa, dan Global Hub Bandar Kayangan yang nantinya akan menjadi pelabuhan sekaligus pusat ekonomi dunia kedua setelah Singapura.

Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko bahkan yakin kalau Provinsi NTB sangat berpotensi menjadi pusat ekonomi dunia bila dilihat dari sejumlah mega proyeknya tersebut. Meski begitu, ketiga kawasan ini tentu tidak bisa dilakukan sendiri mengingat Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang terbatas.

Di sinilah TGB melihat bahwa keberpihakan pemerintah pusat dalam mendukung pengembangan pembangunan di wilayahnya sangat dibutuhkan. Sebagai Presiden yang menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai target utama pemerintahannya, Jokowi tentu dapat membantunya mewujudkan mimpi menjadikan NTB sebagai kawasan ekonomi dunia tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun