Mohon tunggu...
Pieter Sanga Lewar
Pieter Sanga Lewar Mohon Tunggu... Guru - Pasfoto resmi

Jenis kelamin laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Balada Anak Manusia

14 Januari 2023   07:15 Diperbarui: 14 Januari 2023   07:30 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Laki-laki usia senja

berjalan menuju Langit

raga batin dikuasi Roh

suara sangkakala menyentak langkahnya

tak bergeming, bertanya,

"Ada apa gerangan terjadi?"

Laki-laki usia senja

berpaling menatap tajam

tampak tujuh kaki dian emas

di tengahnya berdiri Anak Manusia

berjubah panjang semata kaki

berlilitkan ikat pinggang emas di dada

rambut kepala-Nya putih metah

mata-Nya api bernyala

kaki-Nya kilap bak tembaga membara

suara-Nya desau bagai air bah

tangan kanan-Nya  memegang tujuh bintang

mulut-Nya mengeluarkan sebilah pedang bermata dua

wajah-Nya bersinar bagai matahari terik

Laki-laki usia senja

tersungkur mati depan kaki-Nya

merasakan sentuhan hangat tangan-Nya

mendengarkan  lembut suara-Nya

"Jangan takut!

Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir

Aku telah mati, tapi hidup kembali

Aku pemegang segala kunci kerajaan maut

Tuliskanlah apa yang kau lihat,

baik yang terjadi sekarang

maupun yang terjadi nanti!"

Laki-laki usia senja

bangkit dari sungkurnya

meraba datar paham

tujuh bintang adalah tujuh  malaikat penjaga jemaat

tujuh kaki dian adalah tujuh jemaat:

Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelpia, dan Laodikia

 

(Why, 1: 9-20)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun