Mohon tunggu...
Viky Zulfikars
Viky Zulfikars Mohon Tunggu... Foto/Videografer - belum ada jabatan

conten creator

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tolak Bersama Politik Identitas Agama di Pemilu 2024

3 Januari 2023   23:32 Diperbarui: 3 Januari 2023   23:39 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hal ini juga berkaitan dengan politik identitas atau politik yang mengatas namakan agama, itu terjadi di Indonesia pada saat ini yang tadi saya bahas di awal, maka ada baiknya kita sebagai warga negara Indonesia wajib monak bersama sama politik identitas atau politik yang mengatasnamakan agama.

Bawaslu sendiri sudah memberi himbawan kepada masyarakat seperti yang di lansir pada akun https://www.bawaslu.go.id/ yaitu CEGAH POLITIK IDENTIDAS PADA PEMILU 2024. Dengan menggandeng dan meminta dukungan para tokoh tokoh agama untuk mencegah politik identitas ini.

Hal yang buruk jika politik identitas terjadi adalah Politisasi SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) resiko yang terjadi adalah perpecahan antar suku, ras, agama dan golongan. Sedangkan UU Pemilu pada pasal ini tentang politik identitas belum ada yang tepat untuk di jadikan rujukan. Seperti Pasal 280 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, tidak ada penjelasan yang detil tentang pengertian politik identitas. Pasal yang mengatur hal ini hanya memuat tentang kampanye yang dilarang menghina, menghasut, mengadu domba, dan menggunakan kekerasan.

Politisasi SARA ini akan menjadi isu yang sangat mudah di gunakan, mudah untuk di gerakkan, murah biayanya dan cepat responnya dalam hari hari ini, sasarannya jelas, yaitu anak muda yang sedang semangat-semangatnya mendalami ilmu agama, ormas, masyarakat dan yang ingin mencari eksisttenti dan tak luput Mahasiswa pun menjadi sasaran politik identitas dengan unsur politisasi SARA.

Maka dari itu Langkah Bawaslu menggandeng dan meminta dukungan para tokoh tokoh agama sangat tepat. Sebab tokoh tokoh yang berpengaruh ini akan menggunakan Gerakan di organisasi -- organisasi masyarakat yang ada. jangka waktu yang bisa di katakana sebentar menuju tahun politik ini sangat membutuhkan kerja keras dan butuh peran masyarakat dalam hal ini, tak hanya para tokoh, tetapi juga kesadaran masyarakan akan hal ini.

Oleh sebab itu himbawan dan ajakan Bawaslu ini untuk mencegah politik identitas di Pemilu 2024 sangat wajib hukumnya untuk di Gerakkan, Di reealisasikan, dan di upayakan, tak hanya organisasi masyarakat. Namun organisasi mahasiswa pun alangkah baiknya untuk tetap mengawal Bawaslu dalam mencegah politik identitras ini.  

Mari kita sukseskan pemilu 2024 tanpa politisasi SARA, tanpa politik Identitas. Dan tanpa tumpangan tumpangan yang mengatasnamakan Tuhan. Berpolitik sesuai dasar negara dan merujuk pada undang-undang adalah politik Negara Indonesia yang benar. Tanpa ada ada SARA, tanpa ada kepentingan sekelompok kaum dan tanpa menjatuhkan kelompok lainnya. Jiwa Nasionalisme sangat di butuhkan dalam isu ini. Seperti semboyan bangsa Indonesia yaitu "Berbeda beda, namun tetap satu" itulah Bineka Tunggal Ika 

KAWAL PEMILU 2024 TANPA POLITIK INDENTITAS..!!!!!

Sumber refrensi :

.

- Andrian Habibi, 9 September 2022 . Cegah Politik Identitas Pada Pemilu 2024.  Bawaslu Gandeng Tokoh Agama, https://www.bawaslu.go.id/id/berita/cegah-  politik-identitas-pada-pemilu-2024-bawaslu-gandeng-tokoh-agama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun