Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Wanita yang Berseru Memanggil Tuhan

13 April 2023   20:46 Diperbarui: 13 April 2023   21:04 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari Pixabay oleh Victoria_Watercolor 

Dalam ketakutan, kedua wanita berseru-seru memanggil Tuhan. Sayangnya, suara mereka kalah oleh gaduh suara para lelaki yang sedang bermain tuhan-tuhanan.

Akhirnya suara yang mestinya menembus langit
hanya terpental dan jatuh di atas pasir
di antara buih ombak dan kulit kerang
lalu disepak ke sana kemari oleh kaki-kaki kesurupan
sampai jauh ditelan bayangan purnama di atas lautan.

Lalu setelah malam semakin pekat, mereka merayap di atas pasir. Mereka menyeret tubuh yang sudah nista menuju ke tepian jalan bersama sedih yang tidak bisa lagi terucap.

Tadinya kedua wanita berseru-seru memanggil Tuhan. Sekarang mereka hanya bisa berbisik, berbisik memanggil hati nurani-hati nurani yang sudah terlalu lama ditanggalkan pada tiang-tiang dogma.

---

kota daeng, 13 april 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun