Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Relawan Politik Mestinya Mengedukasi, Bukan Mengompori Netizen

7 Agustus 2022   20:09 Diperbarui: 9 Agustus 2022   20:52 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan adu argumen yang baik, masyarakat yang mengikuti jalannya perbicangan pasti memperoleh informasi yang berharga untuk menunjang keputusan politiknya.

Menggali Isu yang Kurang Populer 

Biasanya topik-topik yang sering jadi perhatian utama para relawan politik tidak jauh-jauh dari ekonomi, sosial budaya, hankam, geopolitik dan topik-topik lain yang populer dan juga cukup dikenal masyarakat awam.

Selain karena memang topik-topik ini yang biasanya jadi acuan penilaian masyarakat terhadap kinerja calon pemimpinnya, referensi terhadap topik-topik ini relatif lebih mudah ditemukan.

Padahal menurut saya, "nilai jual" seorang tokoh akan bertambah jika memberi perhatian pada isu-isu lain yang kurang populer tetapi juga sama pentingnya untuk masyarakat. Ini bisa tercermin dari apa yang ikut disuarakan oleh relawan-relawan politik pada kubunya. 

Beberapa contoh topik yang biasa kurang digali dan dikemas dengan baik misalnya kesetaraan gender, lingkungan, microfinance, sains dan lain-lain.

Dengan berorientasi pada edukasi masyarakat, strategi apapun yang akan dikerahkan oleh para relawan politik untuk memenangkan jagoannya, mestinya akan bermuara pada perhelatan politik yang lebih kondusif dan damai.

Kecuali masih ada politisi yang memanfaatkan "kebodohan" sebagai cara untuk menangguk keuntungan sebesar-besarnya. Politisi seperti ini tentu tidak akan mempertimbangkan edukasi masyarakat sebagai opsi kampanye. Kita pun mestinya lebih awas dengan politisi seperti ini.

Tantangan bangsa kita ke depan semakin berat. Kita sudah harus fokus pada isu-isu lain yang lebih strategis seperti globalisasi, pemerataan pembangunan, ketahanan pangan, energi terbarukan dan hal-hal lain. 

Bagaimana mau bergerak maju, kalau energi kita habis hanya untuk gontok-gontokan dan berkelahi tidak jelas imbas perhelatan pilpres? Presidennya sudah terpilih, tapi masyarakatnya belum bisa move on dari masa kampanye.

Semoga pada pilpres 2024 nanti tidak ada lagi cara-cara kampanye yang cenderung mengompori bahkan membodohi dan memecah belah masyarakat. Peran para relawan politik sangat dibutuhkan untuk tujuan ini. 

Dengan pemilih yang lebih cerdas, kita pun akan menemukan tokoh-tokoh yang mampu memimpin bangsa ini ke tempat yang lebih tinggi. (PG)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun