Tuhanku aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling.
Ini adalah salah satu puisi favorit saya, karena setiap kali dibaca dan diselami, kita akan menemukan berbagai rasa dari perspektif spiritualitas di sana. Ada keyakinan, kesakitan, ketakutan, kegelisahan, keteguhan yang semuanya berada dalam bingkai rasa kepasrahan.
Berdasarkan pengalaman, tidak mudah menulis puisi yang singkat tapi penuh muatan rasa seperti ini. Biasanya yang terjadi adalah, semakin kompleks pesan yang ingin disampaikan ke pembaca, puisi yang jadi pasti semakin panjang.
Berbeda dengan gaya Chairil Anwar lewat puisi Doa ini. Permenungan yang sangat mendalam sanggup direpresentasikan dengan baik oleh diksi yang sederhana tapi kompleks sekaligus .
Kita bisa ditarik masuk pada kegelisahan atau ketakutan sang penulis lewat frase ini,
Tuhanku aku mengembara di negeri asing,
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi