Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tidak Semua Pengalaman Harus Dijadikan Konten

13 November 2021   19:27 Diperbarui: 15 November 2021   16:13 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari pixabay.com

Tidak salah memang. Tapi sadar atau tidak prinsip seperti inilah yang membuat banyak konten-konten kurang sehat beredar di media sosial kita. Mute atau blokir bisa saja dilakukan, tapi itu bukan pokok masalahnya.

Dengan pamer-pamer barang mahal, kita kurang bertenggang rasa dengan orang lain yang sedang susah hidupnya. Apalagi banyak orang yang ekonominya jatuh imbas pandemi saat ini. Tidak semua orang bermain media sosial untuk hiburan karena hidupnya sudah mapan.

Selain itu, orang lain yang tadinya tidak punya niat apa-apa bisa muncul niat jahatnya begitu melihat unggahan barang-barang mahal kita.

Unggah Informasi Sensitif

Hati-hati mengunggah konten yang mengandung informasi sensitif. Misalnya nomor KTP, nomor rekening, nomor kartu keluarga, boarding pass, dan data-data lainnya.

Kadang ada orang yang karena excited bisa jalan-jalan ke luar kota atau luar negara, mengunggah begitu saja boarding pass-nya ke media sosial. Padahal berbekal kode booking atau barcode di boarding pass, seorang peretas dan mengakses informasi lebih banyak lagi tentang penerbangan tersebut. Bukan saja letak kursi, jenis kelas penerbangan, tujuan penerbangan dan seterusnya.

Peretas yang sudah mahir bahkan dapat mengetahui informasi terkait harga tiket bahkan nomor kartu kredit karena boarding pass tersebut terhubung ke sistem pembayaran. Dengan demikian peretas bisa saja mengubah nomor seat atau malah membatalkan penerbangan tersebut.

Mengerikan, bukan, jika informasi-informasi seperti ini jatuh ke tangan yang salah?

Ini hanya beberapa contoh kecil saja.

Sebagian pengalaman kita memang cukup untuk kita simpan sendiri saja. Kalaupun akan dibagikan ke orang lain, cukup dengan orang-orang terdekat saja tanpa perlu melibatkan media sosial. Jangan sampai pengalaman yang kita jadikan konten media sosial malah membawa dampak kurang baik ke orang lain, bahkan ke diri sendiri. (PG)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun