Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Royalti untuk Pengamen Cilik

8 April 2021   20:23 Diperbarui: 8 April 2021   21:21 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari pixabay.com

Bibir pengamen cilik melengkungkan senyum
jemarinya yang menghitam karena acap dikecup matahari
menari lincah di antara senar E, B dan G
gitar bolong peninggalan almarhum ayah.

Sesekali matanya setengah tertutup
atau mungkin setengah terbuka
entahlah
yang jelas
dia begitu menikmati melodi lagu pemungkas pertunjukkan senja itu.

Dia begitu bahagia
bukan karena regulasi anyar telah berpihak pada musisi
persetan dengan itu!

Pun dia tidak peduli
kalau melodi yang lahir dari naluri dan sinar matahari itu
akan dicuri dan dikomersialkan orang lain tanpa permisi.

Sebentar lagi matahari koprol ke ujung barat.
Baginya
dompet yang penuh terisi oleh rupiah pengunjung yang bersimpati
lebih nikmat dari royalti mana pun.

--- 


kota daeng, 8 April 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun