Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Pernikahan yang Tertunda

8 Agustus 2020   19:03 Diperbarui: 8 Agustus 2020   19:05 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar dari pixabay.com

Pengantin pria dan wanita
tersungkur ke tanah.

Seperti bayi yang baru belajar berdiri
mereka bangun
dan saling memandang seperti sepasang orang asing yang baru saja bertemu.

Bukan saja karena ada puluhan kunang-kunang di siang hari
debu yang memenuhi atmosfir
atau dengung dalam telinga yang menelan suara-suara lainnya.

Mereka telah terlatih bertahun-tahun menggunakan bahasa kalbu, jadi tanpa bersuara pun mereka tetap bisa bercakap-cakap.

Kamu mendengarnya? tanya pengantin pria.
Ya, aku mendengarnya, sahut pengantin wanita.

Mereka benar
ledakan dan gelombang kejut dahsyat seperti kiamat tiba
telah membuat mereka
dan puluhan handai taulan berjatuhan.

Terdengar teriakan-teriakan cemas lainnya saat gendang telinga mereka mulai pulih.

Lalu mereka melihat gedung tempat mereka akan menggelar ijab kabul
sekarang rata dengan tanah.

Mereka akan segera tahu dari headline news
amonium nitrat
zat kimia itu
baru saja menunda pernikahan mereka
sampai dengan waktu yang belum ditentukan

---

kota daeng, 8 Agustus 2020

#prayforlebanon

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun