Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dari Debu Menjadi Debu

26 Februari 2020   20:33 Diperbarui: 26 Februari 2020   20:42 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari https://catholico.org/

Manusia
hanyalah butiran-butiran debu
di lantai rumah raksasa semesta
diterbangkan angin
terserak di sudut-sudut masa.

Manusia
berpikir dan berkarya
untuk membuktikan eksistensi
sebelum kehampaan datang menjemput.
Mereka hanyalah nama yang ditulis
pada akta lahir dan batu nisan.

Apalah arti manusia
bila ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, ekonomi
dan semua yang digambarnya di atas peradaban
disapu gelombang pasang kefanaan.

Manusia
dari tangisan menjadi tangisan
dari debu menjadi debu.

---

kota daeng, 26 Februari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun