Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Mata yang Paling Indah

21 September 2019   21:43 Diperbarui: 21 September 2019   21:53 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika saja langit malam dihiasi dua purnama
dalam kerlip gemintang saling memuja
aku akan tetap memilih sepasang mata
yang di dalamnya terperangkap dewi jelita
juga mungkin dewa asmara.

Jika saja matahari terbit dari dalam jeram
hingga pagi dan senja hari penuh pelangi
aku tetap lebih mengagumi matamu
yang dalam tatapannya seperti telaga
menenggelamkan pria-pria pencari cinta
hingga terengah-engah
mencari tepian.

Di dalam kerling matamu
bukan saja ada purnama, telaga, gunung dan bintang-bintang semesta
tapi juga ada siluet masa lalu
cerita hari ini
dan harapan untuk masa depan
harapan menanti janji
dan janji menanti bibir yang akan mengucapkannya.

Mungkin aku akan belajar
menatap purnama bermalam-malam
dan menatap pelangi berhari-hari
agar
saat menatap mata yang paling indah
aku tidak selalu kalah
pada temu pandang pertama atau kedua.

Dan jika suatu hari
mata itu yang selalu aku pandang sebelum memejam mata
aku telah terbiasa.

---


kota daeng, 21 September 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun