Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

[Basalto Terakhir] Talia

28 Maret 2016   22:16 Diperbarui: 28 Maret 2016   23:01 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tuan Putri benar-benar menikmati petualangannya, senyumnya merekah seindah pagi. Sesekali dia berteriak lepas pada matahari. Beberapa ekor kelinci penghuni pinggiran hutan sampai terusik oleh keributan kecil itu.

Putri Talia berhenti sejenak. Dahan-dahan dan pucuk pepohonan hutan Chitura telah nampak di depan matanya. Sambil mengelus leher Heidy, dia membisikkan sesuatu. Mungkin kata-kata pemberi semangat atau semacamnya. Yang jelas Heidy mengerti pesan itu karena dia segera membalas dengan ringkihan khasnya.

Terdengar tawa kecil Putri Talia.

Tapi tiba-tiba keanehan terjadi. Tubuh Tuan Putri limbung, dan seperti daun di musim gugur, dia terjatuh dari atas pelana. Untung saja dia jatuh di atas rerumputan empuk.

Mata Tuan Putri terkatup rapat. Tubuhnya tergeletak kaku.

Heidy yang juga terheran-heran mencoba mengusik dengan menyundul-nyundul halus kaki tuannya. Tapi Tuan Putri tetap terdiam, tak sadarkan diri.

 

(bersambung)

 

Ditayangkan pertama kali di FB Notes penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun