Mohon tunggu...
Philip Manurung
Philip Manurung Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar

lahir di Medan, belajar ke Jawa, melayani Sulawesi, mendidik Sumatera; orang Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Agar "Lompatan Kemajuan" Itu Minim Resiko

16 Agustus 2019   18:01 Diperbarui: 16 Agustus 2019   19:01 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo berpidato dalam Sidang Tahunan MPR 2019. Gambar disalin dari: manado.tribunnews.com

Padahal, isu mahapenting ini setara dengan bahaya laten Komunis, Teroris, dan Khilafah (KTK). Indonesia belum steril dari korupsi.

Ataukah Presiden lupa bahwa pada 2018 sekitar 100 kepala daerah terjerat korupsi. Angka itu belum termasuk 220 anggota DPR dan DPRD, di luar mitra kejahatan mereka di lembaga eksekutif atau swasta.

Saya termasuk yang kecewa ketika Presiden mengumumkan formula komposisi kabinetnya yang akan datang. Meski cuma 45% akan diisi utusan parpol, tetapi angka itu terlalu banyak. 

Sejarah berulangkali membuktikan, menteri-menteri titipan parpol paling rentan terlibat korupsi dan segala praktik turunannya.

Alangkah baiknya jika Presiden Jokowi memusatkan perhatiannya untuk satu masalah ini: Pemberantasan korupsi. 

Ibarat rajawali, Presiden ingin bangsa ini terbang melompat, padahal masih belum pulih dari sakitnya.

Dalam bagian penutup, Presiden mengingatkan agar kita saling mengingatkan dan saling membantu. Saya memberanikan menulis artikel ini sebab beliau berpesan, "Kita tidak boleh alergi terhadap kritik."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun