Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Saling Melukai

7 April 2023   15:16 Diperbarui: 20 April 2023   06:41 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari mana datangmu?
Berawal di rahim Mama!
Daging dan tulang terbentuk
Napas dan darah pun mengalir

Datang ke dunia bukan untuk sekedar hidup
Mencari makna dan tujuan hidup
Di rumah sementara bernama bumi
Di sini, tak seorang diri

Mata memandang sekeliling
Hanya ada saling curiga
Peluru, roket dan bom saling menyapa
Manusia terkapar bersimbah darah

Rumah ibadah pun tak menjamin damai dan selamat
Peluru dan granat bisa meledak di dalam sana
Teriakan minta tolong sayup terdengar
Tenggelam dalam dentum bom dan roket

Manusia saling menyakiti dan melukai tanpa beban
Tanpa pikir korban yang berjatuhan sama seperti dirinya sendiri
Curiga, dendam dan marah memuntahkan peluru
Memangsa kaum lemah tak berdaya

Kemanusiaan sekedar retorika
Membela diri dengan mencelakakan sesama manusia
Berlindung di balik kedaulatan
Lalu, mencuci tangan yang berlumur darah

Baku kasih luka masih berlanjut
Bom masih meledak
Baku tembak masih terdengar
Nyawa masih tergeletak

Tak sadar hidup di bumi hanya sementara
Menghabiskan waktu untuk melampiaskan dendam
Mengira akan abadi di dunia fana ini
Sekejap saja jantung sudah tak berdenyut

Hidup baru tanpa menumpahkan darah sesama manusia
Air mata dukacita tak lagi mengalir
Telinga tak lagi mendengar ledakan bom dan granat
Kasih melenyapkan segala kepalsuan dan dendam

Abepura, 7 April 2023; 07.15 WIT

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun