Memeluk erat orang kusta
Seketika kenikmatan duniawi terasa pahit
Pergi mengemis di jalan-jalan protokol
Merawat orang sakit dan terlantar
Menelanjangi diri sendiri di hadapan khalayak
Melepaskan segala keterikatan dengan keluarga
Hanya terikat pada Bapa Ilahi
Dengan bebas pergi memperbaiki rumah-Nya yang hampir roboh
Pada malam sunyi di alam terbuka
Berbalut salju dan angin
Hikmat Ilahi menembus relung jiwa
Memeteraikan makna asali hidup manusia
Tiga milik manusia sepanjang hayat:
Makhluk ciptaan Sang Ilahi
Memiliki dosa
Mendapatkan Penebusan Sang Putra
Apa yang dibanggakan dari manusia?
Tidak ada!
Manusia hanya debu, cacing dan ulat
Tak ada sesuatu pun padanya yang dapat dibanggakan!
Tiga hikmat manusia:
Mensyukuri rahmat penciptaannya
Memohon belas kasih dan kerahiman-Nya
Mensyukuri rahmat Penebusan Sang Putra
Tak memandang suku, ras, agama
Datanglah menimba air hidup
Pada mata air sejati
Melegakan dahaga
Hidup kekinian di sini
Pada dunia fana penuh hedonis dan konsumtif
Menghadirkan Penebusan-Nya
Dalam kesaksian hidup sehari-hari
Tiga rahmat Ilahi:
Hidup miskin, mengosongkan diri
Sederhana, jasmani dan rohani
Suci lahir dan batin
Menghadirkan kembali Dia
Di kandang ternak di Betlehem
Di meja Perjamuan
Di gunung Kalvari
Tiga bekal menuju persatuan dengan-Nya:
Tahu diri, menjadi sadar
Bangkit, memulai lagi berbuat baik
Berakar, tumbuh dalam rahim-Nya
Di perahu dunia fana penuh gejolak
Melintasi samudra badai dan gelombang
Mendayung tanpa menoleh ke belakang
Sampai tiba di dermaga keabadian bersama-Nya
Sebab, hidup tak bermula di sini
Hidup pun tak berakhir di sini
Janganlah terikat pada nikmat dunia sementara ini
Jadilah manusia bebas di pelayaran menuju rumah-Nya
Bebas memeluk Dia yang hadir dalam diri orang miskin
Bebas pergi ke lorong kumuh menjumpai kaum papah
Bebas membasuh kaki kaum terbuang
Bebas datang dan tinggal dengan-Nya dalam keheningan
Tinggallah tiga hal ini:
Keheningan, menemukan Dia di dalam segalanya
Salib, mengecap penderitaan-Nya
Ibu-Nya, Maria teman seperjalanan menuju rumah-Nya
Abepura, 13 September 2022; 18.52 WIT
[Puisi, "tiga milik manusia" terinspirasi oleh hidup dan karya Bapa Santo Fransiskus Asisi, 1181-1226_dipersembahkan untuk Sr. Yofi, PRR]